Pemerasan K3 di Kemnaker Diduga Berlangsung Sejak Sebelum 2019, KPK Telusuri Peran Pejabat dan Aliran Dana

Immanuel Ebenezer, sertifikat K3, korupsi kemnaker, kasus pemerasan sertifikat k3, Pemerasan K3 di Kemnaker Diduga Berlangsung Sejak Sebelum 2019, KPK Telusuri Peran Pejabat dan Aliran Dana, Pemerasan Diduga Berkesinambungan Sejak Sebelum 2019, Penetapan Tersangka dan Peran Immanuel Ebenezer, Rangkaian Tersangka Lain, Fokus Penyelidikan KPK soal Korupsi K3

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan praktik pemerasan dalam pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan telah berlangsung lama, bahkan sebelum 2019.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan pihaknya tengah menelusuri periode awal pemerasan tersebut.

“Apakah yang tahun sebelumnya tidak ada? Itu sedang kami dalami,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Pemerasan Diduga Berkesinambungan Sejak Sebelum 2019

Menurut Asep, indikasi pemerasan jauh sebelum 2019 terlihat dari pergantian pejabat di bidang K3.

“Kenapa kami dari penyidik meyakini atau menduga praktik ini ada sebelumnya? Karena pada tahun 2024 atau awal 2025 itu juga terjadi pergantian ya. Jadi, bukan lagi saudara IBM, di akhir ini adalah saudara SB,” ujarnya.

KPK menilai adanya pergantian dari Irvian Bobby Mahendro (IBM) ke Subhan (SB) menunjukkan rantai praktik pemerasan yang berkesinambungan.

Immanuel Ebenezer, sertifikat K3, korupsi kemnaker, kasus pemerasan sertifikat k3, Pemerasan K3 di Kemnaker Diduga Berlangsung Sejak Sebelum 2019, KPK Telusuri Peran Pejabat dan Aliran Dana, Pemerasan Diduga Berkesinambungan Sejak Sebelum 2019, Penetapan Tersangka dan Peran Immanuel Ebenezer, Rangkaian Tersangka Lain, Fokus Penyelidikan KPK soal Korupsi K3

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (kanan) berjalan menuju mobil tahanan usai dihadirkan sebagai tersangka saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). KPK menetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer bersama 10 orang lainnya sebagai tersangka kasus pemerasa pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan .

Penetapan Tersangka dan Peran Immanuel Ebenezer

Pada 22 Agustus 2025, KPK menetapkan 11 tersangka, termasuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG).

Immanuel disebut menerima uang Rp 3 miliar dan satu unit motor Ducati dari Irvian Bobby.

KPK kini mendalami apakah nilai uang yang diterima Immanuel lebih besar dari yang terungkap.

“Apakah ada uang yang lain? Ini yang sedang kami dalami,” kata Asep.

Motor Ducati yang diterima Immanuel telah diamankan penyidik setelah diambil dari rumah anaknya.

Rangkaian Tersangka Lain

Selain Immanuel dan Irvian, sembilan orang lainnya juga dijerat dalam kasus ini:

  • Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH), Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja.
  • Subhan (SB), Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3.
  • Anitasari Kusumawati (AK), Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja.
  • Fahrurozi (FRZ), Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret–Agustus 2025.
  • Hery Sutanto (HS), Direktur Bina Kelembagaan Kemenaker.
  • Sekarsari Kartika Putri (SKP), Sub-Koordinator Kemenaker.
  • Supriadi (SUP), Koordinator Kemenaker.
  • Temurila (TEM), pihak PT KEM Indonesia.
  • Miki Mahfud (MM), pihak PT KEM Indonesia.

Fokus Penyelidikan KPK soal Korupsi K3

KPK menelusuri aliran dana dan peran masing-masing tersangka, termasuk dugaan keterlibatan pihak swasta.

Lembaga antirasuah itu juga meyakini pemerasan sertifikasi K3 di Kemenaker bukan kasus baru, melainkan praktik yang sudah terjadi bertahun-tahun.

Penyelidikan diperluas untuk memastikan siapa saja yang terlibat sebelum 2019 dan apakah ada kerugian negara yang lebih besar dari temuan awal.

Sumber: Antaranews.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!