Jadi Otak Skandal K3, KPK Ungkap Cara Licik Irvian Bobby: Dana Rp69 Miliar Mengalir Lewat 3 Rekening Nominee

Skandal pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyeret nama Irvian Bobby Mahendro (IBM) sebagai aktor utama. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap cara licik pejabat yang dijuluki ‘Sultan’ Kemnaker ini dalam mengelola uang haram hasil pemerasan.
Tak tanggung-tanggung, KPK menemukan bahwa Irvian menggunakan tiga rekening atas nama orang lain (nominee) untuk menampung dana hasil dugaan pemerasan. Nilainya mencapai Rp69 miliar.
“Benar bahwa IBM memiliki sejumlah rekening atas nama pihak lain. Salah satunya digunakan untuk membeli sesuatu,” ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin, 25 Agustus 2025 dikutip tvOne.
Asep menyebut rekening itu milik saudara dan staf Irvian. “Total Rp69 miliar itu terkait langsung dengan Irvian,” tegasnya.

Wamenaker Immanuel Ebenezer tersangka KPK perkara Pemerasan di Kemnaker
KPK Siapkan Pasal Pencucian Uang
Tak hanya jerat suap dan pemerasan, KPK juga menyiapkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk Irvian.
“Tentu pasal TPPU akan dikenakan seiring perkembangan penyidikan,” kata Asep.
Selain itu, laporan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) Irvian juga disorot. Dalam laporan terakhir pada 2 Maret 2022, ia hanya mencatat kekayaan Rp3,9 miliar. Padahal, penyidik mendapati aliran dana Rp69 miliar ke rekening nominee.
“Pelaporan LHKPN saudara IBM tidak sesuai dengan hasil penyelidikan awal,” jelas Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Minggu, 24 Agustus 2025.
Modus Pemerasan Sejak 2019
Menurut KPK, praktik ini sudah berlangsung sejak 2019. Biaya resmi pengurusan sertifikat K3 hanya Rp275 ribu, tetapi dinaikkan hingga Rp6 juta. Selisih biaya inilah yang mengalir ke berbagai pihak. Dari total Rp81 miliar, Irvian disebut menguasai Rp69 miliar melalui jaringan nominee.
Dijuluki ‘Sultan’ hingga Hadiah Ducati
Julukan ‘Sultan’ untuk Irvian muncul dari Immanuel Ebenezer alias Noel, eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengungkap hal itu dalam konferensi pers.
“IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) menyebut IBM sebagai Sultan,” kata Setyo.
Tak hanya memberi Rp3 miliar untuk renovasi rumah Noel, Irvian juga membelikan satu unit motor Ducati setelah Noel bertanya soal motor besar.
“Saat minta motor, IEG ngomong ke IBM saya tahu kamu main motor besar. Kalau untuk saya (IEG), cocoknya motor apa,” ujar Setyo.
Motor tersebut dibeli secara off the road untuk menyamarkan transaksi.
11 Tersangka Diseret KPK
Kasus ini menjerat 11 orang, termasuk Noel, dan mereka telah ditahan sejak 22 Agustus 2025. Berikut daftarnya:
- Irvian Bobby Mahendro
- Gerry Aditya Herwanto Putra
- Subhan
- Anitasari Kusumawati
- Fahrurozi
- Hery Sutanto
- Sekarsari Kartika Putri
- Supriadi
- Temurila (PT KEM Indonesia)
- Miki Mahfud (PT KEM Indonesia)
- Immanuel Ebenezer
Presiden Prabowo Subianto juga langsung mencopot Noel dari jabatan Wamenaker usai penetapan tersangka.