Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari

Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari

Suasana mencekam terjadi di sejumlah titik jalan yang diblokade massa akibat aksi penolakan pemindahan tahanan politik (Tapol) kasus makar yang berujung ricuh di Kota Sorong, Papua Barat Daya, pagi tadi.

Pantauan di lokasi, massa terlibat bentrok dengan aparat hingga merusak fasilitas pemerintahan. Beberapa fasilitas vital yang dirusak massa yakni Kantor Gubernur Papua Barat Daya, Kantor Wali Kota Sorong hingga rumah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sorong.

Polda Papua Barat Daya sampai menurunkan ratusan personel untuk mengamankan situasi dan kondisi Kota Sorong. Empat tapol yang dipindahkan merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makasar.

"Situasi saat ini sudah terkendali dan kita berusaha mengamankan empat tahanan yang akan dibawa ke Makassar," kata Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol. Gatot Haribowo di Sorong, Rabu (27/8)

Massa pendukung empat tahanan melakukan aksi penolakan dan mencoba menghadang proses pemindahan di depan pintu masuk Polresta Sorong Kota sekitar pukul 05.15 WIT.

Dalam aksi itu, massa membakar kayu dan ban bekas, serta melakukan orasi menuntut agar pemindahan tahanan dibatalkan. Situasi semakin memanas saat aparat keamanan terpaksa mendorong mundur massa yang memblokade jalan sekitar Mapolresta Sorong Kota.

Kemudian sekitar pukul 06.30 WIT, satu unit mobil tahanan Kejaksaan akhirnya berhasil keluar dari Mapolresta Sorong Kota dengan pengawalan ketat kendaraan taktis Brimob menuju Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong.

Setibanya di Bandara DEO Sorong, tim Kejaksaan bersama aparat Brimob langsung mengawal keempat tahanan menuju area keberangkatan untuk kemudian diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Dilansir Antara, saat ini titik-titik yang masih memanas yakni Jl. Baru, kompleks perkantoran Pemkot Sorong dan Kantor Gubernur, Jl Ahmad Yani, tepatnya di Yohan. (*)