Kerusakan Halte Transjakarta Membuat Warga Kembali Pakai Sepeda Motor

mobilitas warga, Kemacetan Jakarta, kerusakan halte Transjakarta, perbaikan transportasi, Kerusakan Halte Transjakarta Membuat Warga Kembali Pakai Sepeda Motor

JAKARTA, KOMPAS.com – Kerusakan halte Transjakarta di berbagai titik di Jakarta menimbulkan ancaman serius bagi sistem transportasi di Ibu Kota.

Dampak langsung dari kondisi ini adalah meningkatnya kemacetan dan kepadatan lalu lintas, seiring dengan peralihan pengguna Transjakarta ke sepeda motor.

Beberapa Halte Transjakarta Terkena Dampak Kerusakan

mobilitas warga, Kemacetan Jakarta, kerusakan halte Transjakarta, perbaikan transportasi, Kerusakan Halte Transjakarta Membuat Warga Kembali Pakai Sepeda Motor

Kondisi Halte Tranjakarta Polda, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). Halte Transjakarta Polda dibakar oknum tidak bertanggung jawab saat demonstrasi di depan Polda Metro Jaya, pada Jumat (29/8/2025).

Sejumlah halte Transjakarta yang mengalami kerusakan antara lain adalah Senen Toyota Rangga (Koridor 2), Sentral Senen (Koridor 5), Polda Metro Jaya, Senayan Bank DKI, Bundaran Senayan, Gerbang Pemuda, dan Koja.

halte biasa di kiri jalan, terutama di sekitar Jalan Sudirman dari samping Polda ke Bundaran Senayan, juga mengalami kondisi serupa.

Selain itu, fasilitas lift di Halte Polda dan Senayan Bank DKI juga dilaporkan rusak akibat tindakan pembakaran.

mobilitas warga, Kemacetan Jakarta, kerusakan halte Transjakarta, perbaikan transportasi, Kerusakan Halte Transjakarta Membuat Warga Kembali Pakai Sepeda Motor

Bus Transjakarta koridor 02 di Terminal Kampung Pulogadung tengah menunggu penumpang, Minggu (22/12/2024).

Budi Susandi, Ketua Instran (Inisiatif Strategis Transportasi), menegaskan pentingnya keberadaan halte Transjakarta. "Jakarta sebagai ibu kota sudah menetapkan sistem transportasi agar lebih aman, nyaman, dan selamat. Itu diwujudkan melalui sistem bus rapid transit (BRT) yang juga didukung oleh angkutan pengumpan (feeder)," ujarnya dalam wawancara dengan Kompas.com pada 31 Agustus 2025.

Kerusakan Halte Berdampak Pada Mobilitas dan Kenyamanan Penumpang

Menurut Budi, halte Transjakarta merupakan fasilitas krusial yang menjadi titik naik dan turun bagi penumpang.

mobilitas warga, Kemacetan Jakarta, kerusakan halte Transjakarta, perbaikan transportasi, Kerusakan Halte Transjakarta Membuat Warga Kembali Pakai Sepeda Motor

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Kerusakan pada halte berdampak besar pada mobilitas warga. "Ketika halte dirusak atau tidak bisa digunakan, masyarakat akan kebingungan. Mereka akhirnya kembali ke pola lama, yaitu menggunakan sepeda motor yang dianggap paling murah dan praktis," jelasnya.

Budi menekankan bahwa jika kondisi ini berlanjut, Jakarta akan sulit mencapai targetnya sebagai salah satu dari 20 kota global dengan sistem transportasi umum yang aman, nyaman, selamat, dan cerdas.

Saat ini, pemerintah menargetkan pangsa moda transportasi umum mencapai 30 persen pada 2030, sedangkan saat ini baru berkisar antara 22-25 persen.

Potensi Kemacetan Meningkat Jika Halte Tidak Segera Diperbaiki

"Jika andalan kita, yaitu Transjakarta, terganggu operasionalnya karena halte yang rusak, maka masyarakat pasti akan kembali menggunakan motor," kata Budi.

Hal ini, menurutnya, sangat berbahaya. "Motor tidak ideal untuk perjalanan jarak jauh. Kemacetan akan tetap terjadi, polusi udara meningkat, dan target moda transportasi umum tidak akan tercapai," tambahnya.

Budi juga mengingatkan bahwa dalam waktu dekat, kondisi lalu lintas Jakarta berpotensi semakin macet karena peralihan moda transportasi tersebut.

Untuk itu, Instran mengimbau kepada Pemprov DKI agar segera mempercepat perbaikan halte-halte yang rusak. "Kalau pun halte yang rusak masih bisa dioperasikan, tetap harus dijaga sesuai SOP agar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan penumpang tetap terjamin," tuturnya.

Budi menekankan pentingnya menghargai loyalitas masyarakat yang selama ini setia menggunakan Transjakarta. "Saat ini, penumpang sudah mencapai 800.000 hingga 1 juta per hari, dari target 1,5 juta penumpang per hari," jelasnya.

Upaya perbaikan yang cepat dan efektif sangat penting demi kelancaran transportasi publik yang lebih baik di Jakarta.