Konversi Sepeda Motor Listrik Juga Butuh Insentif Pemerintah
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia atau Aismoli, Budi Setiyadi berharap, program insentif untuk konversi sepeda motor listrik berbasis baterai dapat dipertimbangkan untuk diterapkan kembali.
Pasalnya, kemudahan tersebut bisa mengakselerasi penggunaan kendaraan ramah lingkungan sebagai alat transportasi, di samping mendorong populasi kendaraan elektrifikasi barunya.
"Kita harap seperti itu (program konversi motor listrik), sehingga bisa jalan beriringan. Bagi motor eksisting perlahan diubah jadi listrik sementara motor-motor baru juga akan listrik. Dengan itu maka akselerasinya semakin baik," kata dia dihubungi Kompas.com, Rabu (2/7/2025).
Konversi motor listrik Kemenhub
"Jadi kita bisa menekan subsidi BBM yang sekarang semakin besar. Apalagi penjualan sepeda motor itu per-tahunnya bisa 6 juta unit," tambah Budi.
Pernyataan itu datang usai Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyebut bahwa program atas subsidi motor listrik sudah mendapatkan restu dari Kementerian Keuangan dan hendak dibincangkan lebih jauh ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam waktu dekat.
"Berdasarkan rapat terakhir itu, secara langsung disetujui Bu Menkeu. Waktu itu masih mencari angkanya berapa dan masih ada apa enggak," katanya di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
"Setelah disampaikan angkanya tak besar, kira-kira Rp 250 miliar (anggarannya). Kan jadi tidak terlalu besar jadi akhirnya beliau (Menkeu) memahami," lanjut Faisol.
Faisol berharap pemberian insentif motor listrik ini bisa segera terealisasi, setidaknya pada Agustus 2025 mendatang.
"Kami minta dipercepat. Rapat terakhir itu karena masih fokus musim liburan, Pak Menko akan dijadwalkan setelah liburan ini akan rapat lagi. Sekitar Agustus, lah," kata dia lagi.
Paket konversi motor listrik buatan Nagara. Jadi yang termurah setelah disubsidi, harga Rp 4 juta
Sebelumnya, Kementerian ESDM mencatat sudah ada 1.111 unit motor yang sudah dibayarkan insentif untuk konversinya. Sementara pada 2023 sebanyak 145 unit motor.
Apabila masyarakat Indonesia secara kompak melakukan konversi kendaraan listrik, emisi karbon dapat turun hingga 132,25 juta ton CO2.
