Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Pasar keuangan Indonesia tengah melakukan penyesuaian asumsi (rekalibrasi), menyusul aksi demonstrasi besar-besaran di sejumlah daerah dalam sepekan terakhir.

Dalam jangka pendek rupiah berpotensi melemah ke Rp 16.500 per dolar AS akibat sentimen risk off.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengimbau para pengusaha dan investor tetap tenang dan optimistis di tengah dinamika sosial dan politik yang terjadi di tanah air.

"Kita semua punya tanggung jawab moral kepada bangsa ini untuk mempertahankan roda perekonomian agar terus berputar, sehingga lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga," ujar Menko Airlangga dalam Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (1/9).

Menko Airlangga berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan suasana yang damai dan saling menghormati.

"Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban akan sangat membantu mempercepat pemulihan situasi dan meminimalkan dampak negatif terhadap perekonomian,” ujar Airlangga.

Kepada pelaku pasar modal, pemerintah memiliki kapasitas dan komitmen penuh untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional, di antaranya cadangan devisa (cadev) Indonesia tercatat memadai di level 152 miliar dolar AS pada Juli 2025.

Selain itu, sistem perbankan yang sehat, serta koordinasi kebijakan fiskal, moneter/sektor keuangan dan sektor riil berjalan secara sinergis.

Dengan fundamental yang solid, Ia memastikan dampak volatilitas jangka pendek tidak akan mengubah trajectory ekonomi Indonesia yang positif ke depan.

"Target mempertahankan pertumbuhan di atas 5 persen tetap realistis dan achievable, dengan komitmen penuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Airlangga.

Airlangga memastikan pemerintah akan terus menjalin komunikasi aktif dengan para investor dan emiten di pasar modal Indonesia, untuk memastikan bahwa rencana investasi tidak terganggu dan tetap berjalan sesuai jadwal.

"Harapan kami para investor dan para emiten memahami bahwa penyampaian aspirasi dijamin di negara demokrasi selama dilakukan dengan baik," ujarnya.