Sebelum Berobat, Pastikan Status JKN Aktif Selalu

Pastikan status JKN aktif sebelum berobat
Pastikan status JKN aktif sebelum berobat

 Pernahkah membayangkan apabila seseorang berada di tengah situasi mendesak saat membutuhkan layanan kesehatan, namun ternyata status kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimilikinya tidak aktif? Tentu ini bukanlah hal yang menggembirakan. Oleh karena itu, memastikan status kepesertaan JKN untuk selalu aktif merupakan suatu langkah krusial. Demikian yang disampaikan oleh Novika Rahayu (33) saat ditemui.

Ibu rumah tangga dari Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas ini telah menjadi peserta JKN  segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) sejak tahun 2019. Bulan Juli 2025 lalu, ia dan keluarganya mendapati status kepesertaannya dalam Program JKN tidak aktif.

“Kami sudah beberapa kali berobat dengan pembiayaan dari Program JKN. Bulan Juli kepesertaan JKN keluarga saya nggak aktif. Untungnya segera ketahuan karena rutin cek status keaktifannya di Aplikasi Mobile JKN yang sudah saya pakai sejak tahun lalu,” ungkapnya.

BPJS Kesehatan memiliki beragam inovasi dengan menghadirkan sejumlah kanal layanan tanpa tatap muka. Masyarakat dapat dengan mudah memantau status keaktifan dalam kepesertaan JKN melalui WhatsApp PANDAWA di nomor 08118165165 atau memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN seperti Novika. Peserta JKN dapat mengakses kanal-kanal ini untuk menikmati beragam layanan hanya dalam satu genggaman.

“Aplikasi Mobile JKN sangat memudahkan peserta JKN. Kalau nggak pakai aplikasi ini mungkin saya masih santai-santai karena tidak tahu kalau status kepesertaan JKN non-aktif,” terangnya.

Hadirnya kanal layanan tanpa tatap muka mampu meningkatkan kemudahan akses dan keterjangkauan bagi peserta JKN untuk mendapatkan layanan administrasi, informasi, bahkan penanganan pengaduan. Sejumlah fitur dari Aplikasi Mobile JKN selain Cek Info Peserta yaitu Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB), Perubahan Data Peserta, Pendaftaran Pelayanan (Antrean), Info Iuran, dan beragam fitur lainnya.

“Kesehatan itu penting, jadi Program JKN ada buat antisipasi. Inginnya sih selalu sehat tapi nggak tahu kan bagaimana ke depannya. Setelah tahu status kepesertaan JKN nonaktif, inisiatif saya langsung datang ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto untuk beralih menjadi peserta JKN mandiri,” tuturnya mantap.

Langkah Novika untuk segera mengaktifkan ulang kepesertaan JKN bukan tanpa alasan.  Telah banyak manfaat yang ia dan keluarga rasakan sebagai peserta JKN. Novika yang ditemui Tim Jamkesnews berbagi kisahnya memanfaatkan Program JKN untuk pembiayaan persalinan dengan operasi caesar di tahun 2023.

Novika telah rutin melakukan pemeriksaan di Puskesmas I Sumbang saat awal kehamilannya. Namun saat memasuki usia kehamilan empat bulan ia harus dirujuk ke rumah sakit karena hasil pemeriksaan medis yang menunjukan kandungannya berisiko.

“Saya mendapatkan layanan ultrasonografi (USG) dan obat secara gratis. Saat memasuki momen persalinan di Bulan April 2023 saya harus melewatinya dengan operasi caesar. Kalau harus merogoh uang berjuta-juta dari kantong sendiri untuk operasi caesar tentu kami tidak siap. Layanannya bagus, saya tidak merasa dikucilkan dan dilayani dengan ramah nggak seperti berita yang tidak benar di media sosial,” tegasnya.

Novika menjalani rawat inap untuk persalinannya selama tiga hari dan melanjutkan dengan rawat jalan hingga kembali pulih. Semua layanan ia terima dengan gratis tanpa pungutan biaya tambahan dan tanpa diskriminasi. Novika semakin merasakan betul pentingnya menjadi peserta JKN aktif. Tahun 2024, Program JKN kembali membantunya dengan menanggung penuh biaya operasi katarak orang tuanya di tahun 2024 silam.

"Saya rasa inilah pentingnya bagi kita untuk memastikan kepesertaan JKN selalu aktif dengan rutin membayar iuran JKN tepat waktu dan memantau status keaktifannya melalui WhatsApp PANDAWA atau Aplikasi Mobile JKN. Cukup dengan kepesertaan JKN aktif, kita dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas tanpa kendala setiap saat," katanya.