Mobil Listrik Ora Mau Dirakit Lokal, Harganya Bakal Turun?
Great Wall Motors (GWM) Indonesia memastikan akan meluncurkan merek mobil listrik baru, Ora, untuk pasar otomotif Tanah Air.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Strategy & Marketing Director GWM Indonesia, Martina Danuningrat.
Ia mengungkapkan bahwa peluncuran akan dilakukan pada kuartal kedua 2025, atau dalam waktu dekat.
Ora 03 x Popo Mangun di GIIAS 2024.
“Iya dong (dirakit di sini). (Peluncuran) di kuartal dua ya, ini sudah kuartal dua, jadi ditunggu ya. Tapi untuk CKD-nya di akhir tahun. Jadi saat peluncuran nanti masih dalam bentuk CBU,” ujar Martina saat ditemui di Bogor, Senin (2/6/2025).
Menariknya, model Ora yang akan dipasarkan di Indonesia juga akan dirakit secara lokal, tepatnya di fasilitas perakitan GWM di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, lokasi yang juga digunakan untuk produksi Haval.
Dengan strategi ini, batch pertama konsumen akan menerima unit dalam bentuk impor (CBU), sementara versi rakitan lokal (CKD) akan tersedia pada akhir tahun.
Lalu, apakah harga akan turun setelah produksi lokal dimulai?
Ora 03 di GIIAS 2023
Martina memastikan, harga Ora akan tetap sama meskipun statusnya berubah menjadi rakitan dalam negeri. “Tidak, harganya tetap sama. Kami sudah hitung semua. Peluncuran Ora mudah-mudahan bisa dilakukan sebelum GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show),” katanya.
Model pertama yang akan diluncurkan adalah Ora 03, kendaraan listrik murni berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) dengan desain klasik bernuansa modern.
Mobil ini memiliki dimensi panjang 4.235 mm, lebar 1.825 mm, tinggi 1.596 mm, serta jarak sumbu roda (wheelbase) sepanjang 2.650 mm.
Dari sisi performa, Ora 03 dibekali motor listrik dengan tenaga 143 Tk dan torsi maksimum 210 Nm.
Tenaga tersebut bersumber dari baterai berkapasitas 48 kWh.
Dalam kondisi baterai penuh, Ora 03 diklaim mampu menempuh jarak hingga 308 kilometer, berdasarkan siklus pengujian NEDC (New European Driving Cycle).
