Tren Diet Pisang a la Jepang Diklaim Bisa Turunkan Berat Badan, Benar Efektif?
Tren diet pisang untuk menurunkan berat badan kembali ramai dibicarakan di media sosial. Diet ini pertama kali diperkenalkan oleh Sumiko Watanabe, seorang apoteker asal Jepang, pada 2008.
Dia merancang diet ini untuk suaminya, yang dilaporkan berhasil menurunkan hampir 17 kilogram selama menjalani pola makan tersebut.
Saat kisahnya dibagikan melalui platform media sosial Jepang, Mixi, diet ini langsung viral. Toko-toko kelontong kehabisan stok pisang karena banyak orang yang ingin mencoba diet yang disebut "Morning Banana Diet" atau "Asa Banana Diet" (asa berarti pagi dalam bahasa Jepang) ini.
Seperti Apa Diet Pisang di Pagi Hari a la Jepang?
Pada dasarnya, diet pisang ini mengajak kita untuk lebih sadar akan rasa lapar dan kenyang, serta lebih disiplin dalam pola makan dan tidur. Tidak ada aturan ketat soal menu atau hitungan kalori.
Beberapa prinsip utamanya adalah sarapan dengan buah pisang dan segelas air putih. Jika masih lapar setelah 15-30 menit, boleh mengonsumsi makanan lain.
Kamu boleh memyantap makanan apapun untuk makan siang dan malam, seperti kebiasaan sebelumnya. Namun dianjurkan berhenti makan begitu merasa kenyang 80%.
Diet pisang ini menekankan pada jam makan yang disiplin. Setelah pukul 8 malam, kamu tidak boleh makan apa pun, dan bersiap untuk tidur selama 7-9 jam.
Ketika menjalani diet pisang, hanya boleh menikmati satu camilan per hari, yang dikonsumsi pada sore hari. Waktu ini juga menjadi satu-satunya saat boleh makan manis. Disarankan juga menghindari produk olahan susu dan es krim.
Dengan mengatur waktu makan dan membatasi camilan, secara alami asupan kalori harian bisa berkurang. Inilah yang dipercaya membantu penurunan berat badan, meskipun hingga kini belum ada bukti ilmiah yang secara spesifik mendukung efektivitas diet ini.

Ilustrasi pisang. Foto: iStock
Salah satu alasan diet ini menarik adalah karena tidak mengharuskan perubahan besar. Tidak perlu menghilangkan makanan favorit, cukup lebih peka terhadap rasa kenyang dan membatasi waktu makan. Namun, pembatasan pada sarapan bisa jadi tantangan bagi yang terbiasa makan berat di pagi hari.
Menurut pakar gizi Dr. Michael Smith, seperti dikutip dari WebMD, diet ini mungkin bisa berhasil karena secara tidak langsung membantu kita makan lebih sedikit.
"Tidak ada kandungan khusus dalam pisang pagi hari yang secara langsung membakar lemak atau mempercepat metabolisme. Namun, kebiasaan makan lebih awal, berhenti sebelum kenyang total, dan tidur cukup memang bisa mendukung penurunan berat badan," jelasnya.
Artinya, bukan pisangnya yang menyebabkan berat badan turun, tetapi kebiasaan makan dan pola hidup yang menyertainya.
Bagi kamu yang ingin memulai gaya hidup sehat tanpa perubahan drastis, Diet Pisang atau Morning Bananan Diet bisa menjadi langkah awal yang realistis. Pola makan ini lebih mengarah pada pembentukan kebiasaan sehat secara bertahap, bukan sekadar penurunan berat.
Namun, jika kamu menginginkan hasil instan tanpa memperbaiki gaya hidup secara keseluruhan, diet ini mungkin tidak akan bekerja seperti yang diharapkan.