Sistem Radio di MotoGP Kembali Diuji, Hanya Bisa di Trek Lurus

MotoGP kembali menguji penggunaan radio komunikasi. Alat tersebut ditempatkan di dalam helm para pembalap.

Sehingga memungkinan pesan dari race direction dikirim langsung ke Marc Marquez, Fabio Quartararo dan rider lain-lain.

Pengujian kali ini dilakukan dalam tes resmi di Sirkuit Aragon pada awal pekan, setelah seri MotoGP Aragon 2025 berakhir.

Brad Binder pun ditunjuk untuk memakai radio komunikasi selama proses pengetesan di Negeri Matador.

Binder Minta Maaf

Joki Red Bull KTM tersebut memberikan respons positif. Bahkan ia memuji kualitas sistem satu ini.

“Sejujurnya mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Saya benar-benar terkesan (dengan radio komunikasi),” ujar Binder di Crash, Jumat (13/06).

Ia menjelaskan bahwa tidak merasakan perbedaan pada helmnya usai menggunakan radio komunikasi.

Binder menuturkan dia tidak sadar kalau pelindung kepalanya ditambahkan sistem untuk komunikasi selama di lintasan.

“Baik saat saya melaju kencang dengan kepala tegak atau menunduk di balik windshield, suara tetap terdengar jelas,” lanjut dia.

Sebagai informasi, radio komunikasi di MotoGP berbeda dengan in-ear di Formula 1 (F1). Mereka memakai metode bone conduction atau konduksi tulang.

Jadi suara disalurkan melalui bantalan kecil yang menempel di rahang pembalap. Sehingga tidak perlu menutup telinga.

“Ya saya sangat terkejut, aku tidak tahu apakah kalian pernah mencoba headphone konduksi tulang yang menempel di telinga? Rasanya seperti semua orang bisa mendengar,” Brad Binder menambahkan.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa perangkat tambahan ini tidak mengganggu kenyamanan ketika dia menunggangi kuda besi. Baik dalam kecepatan rendah atau tinggi.

“Bagi ku seperti pakai helm biasa, lalu mereka menaruh kotak kecil di punuk baju balap saya. Aku tidak merasa ada perbedaan atau mengganggu,” tegas Binder.

Sempat Diprotes Pembalap MotoGP

Pengadopsian radio komunikasi di MotoGP sejatinya tidak berjalan mulus. Sejumlah pembalap sempat melontarkan protes.

Sebab suara mesin yang sangat bising dan pergerakan kepala rider dalam kecepatan tinggi membuat penerapan sistem ini jauh lebih kompleks.

Seperti dilontarkan Luca Marini waktu pengetesan pada musim 2023. Menurut dia penggunaan radio komunikasi di helm cukup mengganggu, bahkan menimbulkan masalah baru bagi pembalap.

“Mereka hanya bisa bicara dengan kami di trek lurus. Jika pesan radio terlambat, itu akan menjadi masalah,” kata Marini dalam kesempatan terpisah.

Berangkat dari keluhan di atas, MotoGP terus melakukan pengembangan maupun pengujian agar sistem tersebut semakin sempurna.

Sekadar mengingatkan, sistem radio hanya digunakan untuk mengirim pesan satu arah dari race direction kepada pembalap.

Misalnya untuk memberi peringatan soal kondisi di dalam trek. Lalu instruktri mengenai keselamatan.

Akan tetapi ke depan, sistem ini bisa dikembangkan menjadi dua arah antara pembalap dan tim, seperti yang sudah umum dalam ajang F1.