Disiram Air saat Kunjungan di Bekasi, Dedi Mulyadi Tak Bereaksi, Pelaku Ternyata Bawa Jimat

Momen mengejutkan terjadi saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bekasi. Dalam sebuah acara bertajuk Abdi Nagri Nganjang Ka Warga di Desa Wanasari, Cibitung, Jumat (20/6/2025), Dedi disiram air oleh seorang pria tak dikenal.
Aksi tak terduga itu sempat terekam kamera dan viral di media sosial. Dari video yang beredar, tampak seorang pria menyiramkan air dari botol mineral ke arah Dedi sebanyak tiga kali. Bahkan, setelah airnya habis, botol tersebut dilemparkan ke arah yang sama.
Petugas yang berjaga—terdiri dari Satpol PP, TNI, dan Polri—langsung bergerak cepat mengamankan pelaku. Ia terlihat mengenakan kaus putih bertuliskan "Clasic" dan datang bersama anak serta istrinya.
Kejadian bermula saat Dedi berjalan menuju panggung dengan pengawalan ajudan dan dikerumuni warga yang antusias menyambutnya. Dalam suasana padat itu, tiba-tiba dari sisi kanan kerumunan, muncul tangan bersweater gelap yang menyiramkan air ke arah Dedi.
Setelah diamankan, pelaku mengaku berasal dari Narogong dan bekerja sebagai tukang bangunan. Ia berdalih tindakannya bukan karena disuruh siapa pun, melainkan karena anaknya terjepit saat berdesakan.
"Tadi bocah kegencet bang. 'Woi tolong woi'," ujarnya saat diwawancarai, dikutip dari live YouTube PETUALANG DAN EXPLORE, Sabtu (21/6/2025), sebagaimana dilansir Tribun Jakarta.
Yang mengejutkan, saat diperiksa, polisi menemukan jimat di dalam tas miliknya. Namun, ia menegaskan bahwa jimat tersebut bukan untuk kebal, melainkan untuk kelancaran usaha.
"Biasa usaha, Pak. Ya biasa yang namanya usaha apa aja yang penting halal," ujarnya.
Pelaku juga menekankan bahwa aksinya murni spontan, bukan karena disuruh orang lain.
"Gak. Demi Allah. Kita percaya ada dua alam," katanya.
Menariknya, Dedi Mulyadi tak menyinggung insiden penyiraman dalam sambutannya di atas panggung. Ia justru fokus membahas kecintaannya pada wilayah Bekasi, meski diakuinya banyak tantangan yang harus diselesaikan.
"Jadi saya mencintai Bekasi, karena mencintai itu kadang sikapnya menyakitkan. Saya mencintai Bekasi, lihat Bekasinya kumuh, kalau saya mencintai Bekasi, Bekasinya kumuh, Bekasinya banjir berarti saya harus menyelesaikan kekumuhan dan banjir," kata Dedi.
Ia pun menegaskan bahwa cinta yang tulus terhadap daerah harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
"Kalau kumuh berarti bangunan kumuhnya harus dibongkar dulu. Kalau banjir berarti penyebab banjirnya harus diberesin dulu karena saya mencintai," lanjutnya.
Dedi bahkan sempat menyindir bahwa dirinya tak akan repot-repot datang dari Bandung jika tak ada rasa cinta untuk Bekasi.
"Kalau saya jadi gubernur tidak mencintai, ngapain datang ke Bekasi capek-capek, mending di Bandung cicing (diam). Dari Bandung saya pergi ke Singapura, dari Singapura saya pergi ke Perancis, pulangnya saya cerita 'nih saya bawa investasi', padahal bohong," ucapnya disambut tawa warga.
Menutup pidatonya, Dedi hanya sedikit menyinggung kondisi saat berjalan ke lokasi acara.
"Ngapain keringetan kayak gini. Dari situ lewat ke sini 2 jam. Aing teh ditarik ke belah dieu, dikereweuk, ditarik, beak aing (Saya ditarik ke sebelah sini, ke sebelah sana. Diremes, ditarik, habis saya)," katanya disambut gelak tawa warga.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Dedi Mulyadi ke Bekasi, Malah Disiram Air oleh Tukang Bangunan Berjimat, Pelaku: Usaha, Pak