Profil Tomy Winata, Pendiri Artha Graha Group

Tomy Winata, Artha Graha Group, SCBD, Profil Tomy Winata, Tomy Winata anak siapa, Profil Tomy Winata Pendiri Artha Graha Group, Profil Tomy Winata, Pendiri Artha Graha Group, Latar Belakang Tomy Winata , Pendiri Artha Graha Group , SCBD dan Jejak Bisnis Strategis Artha Graha, Penggagas Jembatan Selat Sunda , Komitmen pada Lingkungan dan Sosial

Bos Artha Graha, Tomy Winata terlihat berada pada barisan tamu dalam acara groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM–IBC–CBL di Kawasan Artha Industrial Hills, Karawang, Jawa Barat, pada Minggu, (29/06/2025)

Sosoknya tertangkap oleh Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato pada acara tersebut. Ia langsung menyapa pengusaha inilangsung di depan hadiri. 

“Peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM, IBC, dan CBL. Saudara-saudara sekalian, saya menyambut dengan sangat bahagia dan sangat bangga acara ini,” kata Prabowo.

“Memang biasanya saya tidak mau ada... TW ada di sini... Muka familiar, jadi, harus saya sapa juga,” ujarnya sambil menunjuk langsung ke arah Tomy Winata.

Tomy Winata berdiri saat disapa Prabowo. Tom Winata kemudian tampak menelungkupkan tangannya sebelum duduk kembali. 

Lantas siapa Tomy Winata, pengusaha yang disapa Prabowo Subianto dalam acara groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM–IBC–CBL.

Latar Belakang Tomy Winata 

Latar belakang kehidupan Tomy Winata berkembang dalam beberapa versi. Dalam buku How Asia Works: Keberhasilan dan Kegagalan di Kawasan Paling Dinamis di Dunia (2013) karya Joe Studwell, disebutkan bahwa ayahnya bekerja membangun barak Angkatan Darat.

Namun, Tomy sendiri lebih suka menyebut bahwa ia memulai karier dari bawah dengan menjual es loli dan mencuci mobil.

Sementara dalam buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia (2008) karya Sam Setyautama, Tomy Winata disebut memiliki ayah angkat bernama Bisri Artawinata, seorang kepala desa di Takokak, Sukabumi, Jawa Barat.

Pendiri Artha Graha Group 

Nama Tomy Winata memang tidak banyak terekspos di ruang publik digital. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemilik Artha Graha Group, juga disebut sebagai AG Network.

Berdasarkan informasi dari LinkedIn perusahaan, Artha Graha Group merupakan konglomerasi bisnis yang memiliki empat sektor utama: properti, keuangan, industri agro, dan hospitality. 

Selain keempat sektor inti, jaringan bisnis ini juga merambah ke pertambangan, media, hiburan, ritel, serta telekomunikasi.

Tomy Winata juga dikenal dekat dengan konglomerat Sugianto Kusuma, yang lebih dikenal dengan nama Aguan, pemilik Agung Sedayu Group.

Keduanya sama-sama menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama di Bank Artha Graha, salah satu anak usaha dari Artha Graha Network. 

Sedangkan posisi Komisaris Utama Bank Artha Graha diisi oleh Kiki Syahnakri, purnawirawan jenderal TNI AD yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) pada tahun 2000–2002.

SCBD dan Jejak Bisnis Strategis Artha Graha

Tomy Winata juga berada di balik pengembangan kawasan bisnis elit Sudirman Central Business District (SCBD) melalui anak usahanya, PT Danayasa Arthatama.

Perusahaan ini sebelumnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, namun melakukan voluntary delisting pada tahun 2020.

Sejak lama, Artha Graha Group dikenal menjalin hubungan erat dengan sejumlah purnawirawan militer. 

Pada 1988, jaringan bisnis ini menggandeng Yayasan Kartika Eka Paksi milik TNI AD untuk membangun infrastruktur militer, termasuk kantor dan barak.

Kolaborasi ini juga menghasilkan akuisisi terhadap Bank Propelat, yang kemudian diubah menjadi Bank Artha Graha.

Beberapa unit usaha yang berada di bawah naungan Artha Graha antara lain Hotel Borobudur dan Hotel Discovery Jakarta. 

Selain itu, Tomy Winata juga aktif di sektor pangan seperti impor daging, budidaya sayur, peternakan ayam, hingga budidaya beras.

Seluruhnya dikelola oleh anak usaha PT Sumber Agro Semesta (SAS).

Penggagas Jembatan Selat Sunda 

Nama Tomy Winata sempat mencuat di penghujung masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat itu, Artha Graha Network menggagas proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS).

Meski studi kelayakan telah dilakukan, proyek ini akhirnya tidak dijalankan karena tidak masuk dalam RPJMN 2015–2025 di era Presiden Joko Widodo.

Pada April 2023, bisnis Tomy kembali menjadi perhatian setelah perusahaan miliknya, PT Makmur Elok Graha, bekerja sama dengan Badan Pengusaha (BP) Batam untuk membangun Rempang Eco City. Proyek ini bernilai Rp381 triliun.  

Komitmen pada Lingkungan dan Sosial

Selain dikenal sebagai pengusaha, Tomy Winata juga aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan.

Ia mendirikan Yayasan Artha Graha Peduli yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan lingkungan.

Salah satu fokus utama yayasan tersebut adalah konservasi harimau Sumatera, spesies endemik Indonesia yang kini terancam punah.

Melalui berbagai program dan inisiatif, Tomy terus mendorong pelindungan satwa langka ini sebagai bagian dari kontribusinya terhadap keberlanjutan ekosistem Indonesia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Rekam Jejak Tomy Winata dan Deretan Bisnisnya.