Naik Motor Bawa Anak di Depan? Hati-Hati, Ini Risiko Fatalnya

Ilustrasi bonceng anak di depan
Ilustrasi bonceng anak di depan

 Masih banyak pengendara yang membawa anak kecil naik motor dengan posisi duduk di depan, seolah menjadi kebiasaan yang lumrah di jalanan.

Padahal, cara ini sangat tidak direkomendasikan karena menyimpan sejumlah risiko serius, baik bagi anak maupun pengendara itu sendiri.

Tanpa disadari, membonceng anak di bagian depan motor membuatnya terpapar langsung pada bahaya lingkungan dan potensi kecelakaan.

Tak peduli jarak dekat atau jauh, risiko tetap tinggi jika anak dibonceng di posisi yang salah.

Ilustrasi pengendara motor.

Ilustrasi pengendara motor.

Berikut ulasan VIVA terkait beberapa alasan mengapa membonceng anak di depan motor sebaiknya dihindari, mengutip laman Wahana Honda.

Pertama, anak yang duduk di depan langsung terpapar angin kencang, debu, polusi, hingga kerikil yang bisa beterbangan dari jalan. Tubuh mereka yang masih rentan tentu lebih mudah terserang batuk, pilek, atau iritasi saluran pernapasan.

Kedua, sulit berpegangan. Berbeda dengan posisi belakang yang memungkinkan anak memeluk pengendara atau memegang hand grip, bagian depan motor umumnya tidak menyediakan tempat aman untuk berpegangan. Ini membuat anak rawan kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Ketiga, menganggu konsentrasi pengendara. Anak-anak bisa saja tiba-tiba bergerak, berdiri, atau menggoyangkan tubuh saat motor melaju.

Gerakan tersebut bisa mengganggu konsentrasi dan keseimbangan pengendara, terutama saat manuver atau di jalan yang padat.

Keempat, anak bisa memencet tombol sembarangan. Panel depan motor biasanya dilengkapi tombol-tombol seperti klakson, sein, hingga electric starter.

Anak-anak yang menganggapnya sebagai mainan bisa saja memencet tombol secara sembarangan, yang tentu berisiko menimbulkan gangguan bahkan membahayakan pengguna jalan lain.

Terakhir, dalam kondisi darurat atau kecelakaan, anak yang duduk di depan menjadi pihak pertama yang terkena dampak.

Posisi ini meningkatkan risiko cedera berat, seperti benturan langsung, terlempar dari motor, atau terjepit di antara pengendara dan kemudi.