Ekspor Motor CBU Indonesia Naik 11 Persen Semester I-2025
Meski sempat mengalami penurunan ekspor di bulan Juni 2025, secara keseluruhan kinerja ekspor sepeda motor Indonesia sepanjang semester pertama tahun ini menunjukkan pertumbuhan positif.
Dilansir dari situs resmi AISI (10/7/2025), ekspor motor dalam bentuk completely built up (CBU) pada periode Januari hingga Juni 2025 tercatat sebanyak 268.743 unit, meningkat 11,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 240.318 unit.
Namun demikian, capaian ekspor pada bulan Juni 2025 sedikit menurun. Indonesia hanya mengirimkan 49.096 unit motor CBU, atau turun 7,09 persen dibandingkan bulan Mei yang mencatat 49.618 unit.
Ilustrasi booth Honda di Jakarta Fair Kemayoran 2025
Penurunan ini bersifat sementara, karena jika dibandingkan dengan Juni 2024 yang hanya mencapai 42.939 unit, ekspor Juni tahun ini justru tumbuh signifikan sebesar 14,3 persen.
Tak hanya ekspor CBU, ekspor dalam bentuk completely knocked down (CKD) juga menunjukkan tren positif.
Pada Juni 2025, ekspor motor CKD mencapai 756.611 unit, naik 5,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat 717.251 unit.
Ini menandakan bahwa permintaan dari luar negeri terhadap kendaraan produksi dalam negeri masih cukup kuat.
Sementara itu, ekspor suku cadang dalam skema ‘Export Part by Part’ justru mengalami penurunan. Pada Juni 2025, ekspor komponen tercatat sebanyak 11.149.042 unit, turun 13,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, mengungkapkan bahwa mayoritas ekspor motor Indonesia ditujukan ke kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur, disusul Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika.
Ilustrasi perakitan motor di pabrik Yamaha
Ia juga menambahkan bahwa motor matik masih menjadi tipe yang paling banyak diekspor, diikuti oleh motor bebek dan sport.
Menurut Sigit, ada beberapa faktor yang mendorong kenaikan ekspor pada bulan lalu. Salah satunya adalah pelemahan nilai tukar rupiah yang membuat harga produk Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global.
"Selain faktor kurs, harga produk kita memang lebih kompetitif dibandingkan negara lain," ujar Sigit kepada Kompas.com belum lama ini.
Booth TVS Motor di PRJ 2025
Kenaikan ekspor di paruh pertama tahun ini menjadi sinyal positif bagi industri otomotif Indonesia, sekaligus menegaskan daya saing produk sepeda motor nasional di pasar internasional.
Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin ekspor motor Indonesia akan mencetak rekor baru di akhir 2025.
