Cerita C, Remaja Asal Kalteng yang Hanya Punya Nama Satu Huruf

 Nama biasanya terdiri dari beberapa suku kata. Tapi, tidak bagi seorang remaja asal Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang hanya memiliki satu huruf sebagai identitas resminya: C.

Bukan singkatan atau nama panggilan, huruf “C” benar-benar tercantum di semua dokumen resmi gadis berusia 18 tahun ini.

Cerita di balik nama uniknya menjadi perbincangan setelah ia mengikuti tren berbagi inspirasi nama dari orangtua.

Namanya yang hanya terdiri dari satu huruf, yaitu “C”, langsung menarik perhatian warganet.

“Dari nama ini tidak ada arti spesifik, tapi menurut cerita dari kedua orangtua, mereka memberikan saya nama C karena berpikir saya akan menjadi anak bungsu, makanya nama saya satu huruf, abjad ketiga, saya anak perempuan ketiga,” ujar C, dikutip , Kamis (10/7/2025).

C merupakan anak keempat dari lima bersaudara dan menjadi satu-satunya yang memiliki nama sependek itu dalam keluarganya.

“Saudaraku lima, tiga perempuan, termasuk aku, terus dua laki-laki, kakak-kakak sama adikku namanya ‘normal’ semua,” tuturnya.

Alasan lainnya, menurut C, adalah karena pelafalan huruf “C” yang dalam bahasa Inggris mirip dengan “she”, yang berarti perempuan.

“Jadi anak perempuan ketiga, begitu alasannya,” imbuh mahasiswi baru program studi komunikasi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya tersebut.

Pesan dan harapan orangtua dengan nama C

C (18), remaja yang viral di media sosial lantaran hanya memiliki nama satu huruf.

Lebih dari sekadar unik, orangtuanya menyelipkan harapan bahwa nama pendek itu akan mudah diingat dan meninggalkan kesan.

“Saya anak ketiga perempuan dikasih nama C. Orangtua cerita, kalau waktu itu yang lahir laki-laki, mereka mau kasih nama Z, huruf abjad terakhir,” ujarnya sembari tertawa kecil.

Namun, nama yang ringkas ini tak jarang membuatnya harus berulang kali menjelaskan, bahkan menunjukkan bukti identitas, terutama saat mengurus dokumen.

“Banyak yang nanya, ‘masak namanya hanya satu huruf? Ini bapaknya kok ada-ada aja? Masa sih? Enggak percaya namamu cuman C, mana buktinya?’ Saya sering dapat pertanyaan seperti itu, baik selama sekolah maupun dalam pergaulan sehari-hari,” tutur alumnus SMAN 1 Mentaya Hulu itu.

Pengalaman serupa juga ia alami saat mengurus KTP di usia 17 tahun. Petugas sempat ragu dan harus memverifikasi berkas secara lengkap.

“Kadang bahkan saat sudah ditunjukkan KTP pun ada yang masih belum percaya, masih menolak kenyataan,” ungkap mantan anggota paskibraka tersebut.

Meski unik, C menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ada hambatan dalam urusan administrasi kependudukan atau pendidikan.

Kejadian lucu dan menggelitik soal C

Namun, kejadian lucu dan menggelitik hampir selalu terjadi saat nama satu huruf itu dibaca atau diketik.

“Misalnya waktu daftar KTP, pegawai nanya beberapa kali ‘ini serius namanya C doang?’, mereka pun mengecek kartu keluarga (KK), akta kelahiran, dan lain-lain, sehingga benar demikian. Tapi tetap membuat mereka heran juga,” katanya.

Cerita lain muncul saat ia mengikuti pertemuan daring dalam proses daftar ulang kuliah. Pihak kampus mengira ada kesalahan entri data.

“Mereka heran, mengira kalau nama saya yang cuman satu huruf ini hanya orang iseng, tetapi setelah mereka mengecek data diri saya lewat KTP dan KK, ternyata benar begitu, pihak kampus heran juga dengan nama itu,” tuturnya.

Cerita lain dengan nama V, J, L, dan N

Ilustrasi nama anak

Diberitakan sebelumnya, pasangan orangtua dari Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur, Sukari-Wahyuningsih juga memberikan nama keempat anaknya dengan satu huruf.

Nama anak-anak mereka yakni V, J, L, dan N.

Alasan pemberian nama satu huruf tersebut cukup simpel karena mereka ingin memberikan nama yang sederhana kepada anak-anaknya.

Sewaktu kelahiran anak pertama, Sukari berdiskusi dengan istri dan sepakat memberikan nama satu huruf.

Mereka lantas memilih huruf-huruf yang mudah diucapkan.

"Sebetulnya cuma kepingin simpel gitu aja, saya musyawarah sama istri, toh nanti panjang-panjang ya paling satu kata aja yang disebut. Ahamdulillah mulai akta kelahiran sampai di KK (kartu keluarga) prosesnya lancar saja itu, enggak ada masalah," kata Sukari dikutip , Rabu (16/3/2022).

Awalnya, keluarga dan beberapa tetangga mempertanyakan keputusan tersebut. Namun, akhirnya menerima penjelasan dan tak lagi mempermasalahkan.

"Kan semua ya proses, Bu, nanti ini kan lebih enak, misalnya V gitu saja sudah enak. Itu yang panjang-panjang (namanya), panggilannya juga cuman satu kata. Saya bilang gitu," katanya lagi.