Impor Mobil di RI Naik Sepanjang 2024, Ekspor Turun

 Indonesia menerima banyak pendatang merek otomotif belakangan ini. Patut menjadi perhatian sebab beberapa masih menjual kendaraan secara impor utuh alias CBU (Completely Built Up).

Untuk diketahui pemerintah memang memberlakukan program insentif yang bisa dimanfaatkan oleh produsen mobil listrik impor, tetapi dengan komitmen produksi lokal di 2026.

Alhasil terlihat pada 2024 angka impor utuh mobil di Indonesia tembus 97.010 unit, naik 8,3 persen dari capaian 2023 yakni 88.915 unit.

Jumlah produksi secara keseluruhan ikut turun karena 2024, angkanya 1.196.464 unit, padahal sepanjang 2023 menyentuh 1.395.717 unit. Penurunan yang terjadi sebesar 14,2 persen.

Toyota Bakal Tahan Harga Mobil demi Dongkrak Penjualan

Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menyorot kapasitas produksi kendaraan roda empat di Indonesia sebenarnya adalah 2,2 juta dalam satu tahun.

“Ekspor kita terus meningkat. Tetapi di 2023 menjadi 505 ribu, turun di 2024 menjadi sekitar 472 ribuan. Kita berharap dalam kondisi sulit masih bisa dipertahankan di 400 ribu unit,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dalam Rapat Panja Perlindungan Konsumen bersama Komisi VI DPR, dikutip Jumat (11/07).

Wholesales, Produksi, Impor dan Ekspor Mobil di RI 2023-2024

2023

  • Wholesales: 1.005.802 unit
  • Produksi: 1.395.717 unit
  • Ekspor CBU: 505.135 unit
  • Impor CBU: 88.915 unit

2024

  • Wholesales: 865.723 unit
  • Produksi: 1.196.464 unit
  • Ekspor CBU: 472.194 unit
  • Impor CBU: 97.010 unit

Jika dilihat ke belakang, 2013 merupakan tahun pertama Indonesia berhasil mencapai milestone angka wholesales 1 juta. Saat itu, impornya berada di angka 153.920 unit.

Angkanya berangsur turun ke 70 ribuan secara bertahap, hingga akhirnya sentuh angka terendah 35.169 unit pada 2020. Tetap setelahnya, impor CBU mobil di Indonesia justru terus naik dari 2021 sampai 2024.

BYD Seal 2025

Secara berurutan angkanya adalah 47.716 unit, 83.298 unit, 88.915 unit dan kembali nyaris sentuh 100.000 unit pada 2024 yakni 97.010 unit.

Di 2024, perusahaan Tiongkok, BYD masuk Indonesia dan memanfaatkan program insentif impor sambil menunggu rampungnya pabrik mereka di Subang pada 2026.

Penjualannya tembus ribuan unit meskipun baru debut di Tanah Air, seluruh model masih berstatus impor utuh dengan harga kompetitif berkat pemberian subsidi.