Pelaku yang Lempari Batu ke KRL Baru Jabodebek Masih di Bawah Umur, Orangtua Siap Tanggung Jawab

Bogor, KRL Jabodetabek, pelemparan batu ke kereta, pelemparan KRL, Pelaku yang Lempari Batu ke KRL Baru Jabodebek Masih di Bawah Umur, Orangtua Siap Tanggung Jawab

Pelaku yang melempar batu ke arah rangkaian baru Commuter Line atau KRL Jabodebek yang sedang melintas ternyata masih di bawah umur.

Kedua pelaku adalah anak berusia 8 dan 10 tahun yang melempari rangkaian KRL saat melintas di Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Akibat insiden tersebut, kaca jendela pintu KRL pecah dan rangkaian tidak dapat beroperasi selama tiga hari.

Kronologi Kejadian Pelemparan Batu ke KRL Baru Jabodebek

Dilasnir dari (13/7/2025), peristiwa pelemparan batu terjadi pada Jumat (11/7/2025) sore saat sekelompok anak sedang bermain di pinggir rel kawasan Cibogor.

Ketika KRL melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor, kedua bocah melempar batu ke arah kereta tanpa menyadari bahaya yang ditimbulkan.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Bogor, KRL Jabodetabek, pelemparan batu ke kereta, pelemparan KRL, Pelaku yang Lempari Batu ke KRL Baru Jabodebek Masih di Bawah Umur, Orangtua Siap Tanggung Jawab

Tak berselang lama, pada pukul 17.20 WIB, petugas PT KAI melakukan penyisiran dan menemukan kedua anak di sekitar lokasi.

Kedua bocah yang ditemui petugas mengaku sedang bermain lempar-lemparan dan tidak sengaja mengenai KRL.

Kemudian, pukul 17.50 WIB, petugas mendatangi rumah mereka untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.

anak itu lalu mengakui bahwa batu dilemparkan bersama-sama ke arah kaca kereta.

Selanjutnya, pada pukul 18.25 WIB, kedua anak beserta orangtuanya dibawa ke Stasiun Bogor.

Pada sekitar pukul 20.45 WIB, mereka kemudian diarahkan ke Polsek Bogor Tengah dan ditangani oleh petugas piket Reskrim Aiptu Sugeng.

Pelaku di Bawah Umur, Kasus Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Karena pelaku masih di bawah umur, kasus ini alkhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihak PT KAI, petugas keamanan, dan orangtua pelaku melakukan mediasi dan sepakat menyelesaikan perkara tanpa jalur hukum.

“Telah dilakukan mediasi bersama pihak PT KAI dan keluarga pelaku, dan disepakati bahwa kedua orangtua bersedia bertanggung jawab serta membuat surat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus kepada Kompas.com, Minggu (13/7/2025).

Pihak KAI diwakili oleh Koordinator Keamanan Toto Fajar Prasetyo dan perwakilan COSA. Mereka menyetujui penyelesaian secara non-litigasi mengingat usia pelaku yang masih sangat muda.

Bogor, KRL Jabodetabek, pelemparan batu ke kereta, pelemparan KRL, Pelaku yang Lempari Batu ke KRL Baru Jabodebek Masih di Bawah Umur, Orangtua Siap Tanggung Jawab

Kaca KRL Dilempar Batu oleh Anak-anak, Orangtua Pelaku Siap Bertanggung Jawab (dok. Humas Polres Bogor)

Operasional KRL Terdampak Insiden Pelemparan Batu

Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus, rangkaian Commuter Line 1332 relasi Jakarta Kota–Bogor tidak dapat dioperasikan selama tiga hari karena harus menjalani proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta.

“Rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” ujar Joni dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7/2025).

Joni menegaskan bahwa pelemparan batu ke arah kereta merupakan tindakan vandalisme yang membahayakan keselamatan penumpang.

Meski pelaku dalam kasus ini masih anak-anak, KAI tidak akan segan membawa ke jalur hukum jika perusakan dilakukan oleh orang dewasa.

“Kami sangat menyesalkan aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut–Bogor. Ini tindakan yang sangat membahayakan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapan kepada masyarakat agar lebih waspada, khususnya bagi orangtua yang tinggal di dekat jalur kereta api.

“Kami harap masyarakat, termasuk orang tua, bisa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya yang tinggal di dekat jalur kereta api,” tutup Joni.

(Kompas.com: Lidia Pratama Febrian, Faieq Hidayat)