Kenang Ozzy Osbourne sebagai Sosok Periang, Bassist Black Sabbath: Bagiku, Ia Adalah Pangeran Tawa

Bassist Black Sabbath, Terence Geezer Butler, memberikan catatan kenangan yang menyentuh terkait mendiang sahabat sekaligus vokalisnya, Ozzy Osbourne.
Butler bercerita di dalam The Times UK, menyebut Ozzy Osbourne adalah seorang 'Pangeran Tawa'.
"Bagi saya, Ozzy bukanlah Pangeran Kegelapan, malah ia adalah Pangeran Tawa. Ia rela melakukan apa saja demi tertawa, seorang penghibur sejati," kata dia dikutip Deadline, Senin (28/7).
Dia menceritakan awal pertemuan mereka. Sampai akhirnya mereka saling berkenalan dan membentuk band fenomenal.
"Saya pertama kali mengenalnya ketika saya berjalan pulang setelah begadang semalaman di sebuah klub rock bernama Penthouse, di Birmingham. Rambut saya panjang tergerai melewati bahu dan tampak seperti seorang hippy. Semenetara, Ozzy berada di seberang jalan setelah begadang semalaman di Birmingham, dengan rambut cepak dan setelan jasnya yang modis, kata Butler.
"Kami benar-benar bertolak belakang. Saat itu saya tidak menyangka bahwa dalam setahun kami akan membentuk apa yang kelak menjadi Black Sabbath dan menciptakan bentuk musik rock yang benar-benar baru," imbuhnya.
Lebih lanjut, Butler mengenang masa-masa awal Black Sabbath, jauh sebelum Birmingham menjadi titik balik heavy metal. Dia mengatakan konser awal Black Sabbath berakhir dengan perkelahian besar-besaran.
"Berasal dari Aston, kami harus tahu cara membela diri, dan khususnya Ozzy dan Tony tidak asing dengan perkelahian. Kami menjadi saudara seperjuangan yang tak terpisahkan, selalu saling menjaga. Orang-orang selalu menganggap Ozzy sebagai pria liar yang buas, tetapi ia memiliki hati yang murni," kenang Butler.
Selain mengenang Ozzy sebagai seorang yang lucu, Butler menyebut pria kelahiran Marston Green itu juga seorang yang peduli.
"Jika Anda seorang teman yang membutuhkan, Ozzy selalu ada untuk Anda. Ketika putra saya lahir dengan kelainan jantung, Ozzy menelepon saya setiap hari untuk menanyakan bagaimana keadaan saya, meskipun kami belum berbicara selama setahun," katanya.
Dalam penutup esainya, Butler menyatakan Ozzy meninggalkan mereka dua minggu setelah pertunjukan konser reuni terakhir. Walaupun Butler tak dapat menepis perasaan sedihnya, ia mengaku bersyukur karena Black Sabbath dapat menghabiskan waktu bersama Ozzy.
"Tapi saya sangat bersyukur kami bisa bermain bersama untuk terakhir kalinya di hadapan para penggemarnya tercinta. Cinta dari para penggemar dan semua band, musisi, penyanyi, dan artis solo malam itu sungguh luar biasa. Semua orang datang untuk memberi penghormatan kepada sang Pangeran. Saya sangat beruntung telah menghabiskan sebagian besar hidup saya bersamanya," ungkap Butler.
Ozzy dan Black Sabbath baru saja menyelesaikan konser perpisahan 'Back to the Beginning' yang menandai reuni formasi asli Black Sabbath setelah 20 tahun. Konser itu digelar pada 5 Juli 2025 di Villa Park, Birmingham, Inggris.
Konser perpisahan itu sekaligus menandai konser terakhir Ozzy kepada penggemar. Musisi rock legendaris itu meninggal dunia di usia 76 tahun pada 22 Juli, sekitar dua setengah minggu setelah konser. (Tka)