Beras Premium Langka di Toko Ritel, Bulog Solo Pastikan Stok Masih Aman

Beras Premium Langka di Toko Ritel, Bulog Solo Pastikan Stok Masih Aman

Sejumlah warga mulai merasakan sulitnya mencari beres premium di ritel modern.

Hal tersebut tidak berlaku pada beras premium yang dijual Bulog, karena stoknya yang mencapai 85.000 ton dipastikan aman.

Pemimpin Cabang Perum Bulog Solo, Nanang Harianto mengatakan, kelangkaan beras premium di toko ritel modern tidak berpengaruh terhadap kondisi di Solo. Ia juga memastikan warga Soloraya masih bisa mendapatkan beras dengan mudah.

“Kondisi Solo stok beras aman. Belum ada pengaruh karena posisi sedang memasuki masa panen juga," kata Nanang, Rabu (20/8).

Nanang menambahkan, stok beras di gudang Bulog mencapai 85.000 ton. Cadangan beras ini cukup memenuhi kebutuhan masyarakat selama setahun.

"Jadi masih sangat mencukupi. Kalau 85.000 ton itu kami bagi ke 12 bulan, per bulannya kami mengeluarkan 7.000 ton. Jadi, dipastikan stok masih cukup sekali," kata dia.

Ia juga mengatakan, cadangan beras Bulog akan terus bertambah seiring memasuki masa panen raya padi di berbagai wilayah di Soloraya.

Menurutnya, Bulog siap menyerap gabah petani apabila harganya di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). HPP ditetapkan Rp 6.500 per kilogram.

“Kami siap menyerap hasil panen petani. Kalau memang harganya sesuai HPP atau di bawah Rp 6.500 nanti Bulog yang akan serap. Tapi harga saat ini masih di atas HPP di harga kemarin laporan terakhir di harga Rp 7.000,” kata dia.

Nanang pun menargetkan cadangan beras Bulog hingga akhir tahun mencapai 100.000 ton.

"Target penyerapan sampai dengan per hari ini kurang lebih sudah di 88 persen. Jadi tinggal sisanya aja kita masih kurang 20.000 ton lagi sampai Desember," tandas dia.

Sementara untuk mengantisipasi kelangkaan sekaligus menjaga stabilitas harga, lanjut Nanang, Bulog menyalurkan beras SPHP melalui pengecer pasar tradisional dan ritel modern.

"Harapannya itu masyarakat biar lebih mudah menjangkau beras ini dengan harga maksimalnya itu Rp 12.500 per kilogram," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)