Pria Kena Tipu gara-gara Percaya Informasi di Google AI Overview

Google, penipuan, nomor telepon, Google AI, Google AI Overview, penipuan lewat AI overview, Pria Kena Tipu gara-gara Percaya Informasi di Google AI Overview

Jangan langsung percaya dengan informasi yang ditampilan Google AI Overview. Pasalnya, seorang pria di Amerika Serikat kena tipu gara-gara fitur ini.

Kasus ini bermula ketika Alex Rivlin, seorang pengusaha real estate atau perumahan asal Las Vegas, tengah merencanakan liburan. Ia mencari informasi tentang perjalanan kapal pesiar lewat pencarian Google.

Google pun memberi jawaban nomor layanan pelanggan Royal Caribbean Cruises melalui AI Overview, fitur yang merangkum informasi menggunakan kecerdasan buatan. 

Nomor yang muncul di AI Overview Google terlihat sangat meyakinkan, lengkap dengan detail harga dan lokasi penjemputan. Ia kemudian menelepon nomor yang tercantum di Google AI Overview itu.

Orang di balik nomor itu pun terdengar meyakinkan, bahkan tahu detail layanan antar-jemput Royal Caribbean di Venesia.

Rivlin bahkan sempat berbicara dengan orang yang mengaku staf resmi perusahaan. Ia kemudian diminta membayar 768 dollar AS atau sekitar Rp 12 juta.

Korban pun percaya dan memberikan informasi kartu kreditnya. Namun, keesokan harinya muncul tagihan mencurigakan, barulah ia sadar bahwa itu penipuan.

Nomor palsu yang tersebar di internet, ditarik oleh AI.

Dirangkum KompasTekno dari Washington Post, Sabtu (23/8/2025) penipuan ini berakar dari penyebaran nomor palsu di forum, situs ulasan, atau web-web tertentu secara masif.

Modus ini sudah lama ada. Para penipu menuliskan nomor palsu tersebut. Jika sering muncul di internet, nomor itu bisa dianggap valid oleh Google dan kemudian ditampilkan kepada pengguna.

Masalahnya, Google dan chatbot seperti ChatGPT bisa mengutip dan menarik data dari web, termasuk nomor palsu yang disebar penipu.

Sehingga nomor palsu tersebut bisa muncul di hasil pencarian atau AI Overview, dan ditampilkan seolah-olah sebagai nomor resmi layanan pelanggan perusahaan.

Jawaban AI yang disajikan singkat dan terlihat meyakinkan membuat banyak orang tidak lagi memverifikasi keaslian nomor telepon yang muncul.

Dengan teknik ini, para scammer memanfaatkan kepercayaan pengguna terhadap teknologi untuk membuat jebakan.

Respons Google

Juru bicara Google sendiri mengakui telah menemukan sejumlah nomor palsu dan menghapusnya dari hasil pencarian. Namun, mereka menyadari masih ada ruang untuk perbaikan pada sistemnya agar kasus serupa tak terulang.

OpenAI, pengembang ChatGPT, juga menegaskan sebagian besar situs yang memuat nomor palsu sudah dihapus. Namun, butuh waktu sampai sistem mereka benar-benar memperbarui informasi tersebut.

Pakar keamanan digital mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati saat mencari informasi layanan pelanggan di mesin pencari atau chatbot.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah selalu mencari nomor layanan resmi hanya melalui situs web atau aplikasi resmi perusahaan.

Jangan mudah percaya pada nomor telepon yang ditampilkan dalam fitur AI Overview Google atau chatbot, karena informasi tersebut bisa saja hasil manipulasi para scammer.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!