Diburu Dua Pekan, Polisi Pembunuh Putri Apriyani Tertangkap di NTB: Kasat Reskrim Langsung Sujud Syukur

Rasa bahagia tergambar jelas dari Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, usai berhasil menangkap Alvian Maulana Sinaga.
Alvian, seorang polisi yang diduga menjadi pembunuh Putri Apriyani (24), akhirnya diamankan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (23/8/2025).
"Yang bersangkutan sudah ditangkap," ujar Plh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Irfan Nurmansyah saat dikonfirmasi.
Putri sebelumnya ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di kamar kosnya di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu. Wajah korban bahkan dalam kondisi bekas terbakar.
Meskipun hanya berbekal petunjuk minim, polisi mampu melacak pergerakan Alvian hingga akhirnya berhasil meringkusnya saat mencoba melarikan diri.
Penangkapan dilakukan melalui kolaborasi Sat Reskrim Polres Indramayu, Polda Jabar, dan Polres Dompu.
Mengapa Aksi Sujud Syukur AKP Arwin Jadi Sorotan?
Keluarga saat menunjukkan foto almarhumah Putri Apriyani di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jabar, Minggu (10/8/2025)
Dalam video viral yang beredar di media sosial, terlihat momen saat AKP Muchammad Arwin Bachar langsung melakukan sujud syukur setelah memastikan penangkapan Alvian.
Aksi spontan itu dilakukan di sebuah dipan, tak jauh dari lokasi penangkapan. Ketika anggota lain tengah mengamankan tersangka, Arwin menundukkan kepala dalam sujud sebagai ungkapan syukur.
Momen tersebut tak sengaja terekam kamera dan kemudian menyebar luas di berbagai platform digital. Publik pun menyoroti tindakan emosional itu sebagai cerminan perjuangan panjang aparat dalam memburu pelaku.
Arwin sendiri memimpin langsung operasi yang memakan waktu hampir dua pekan sejak jasad Putri ditemukan pada Sabtu (9/8/2025).
Bagaimana Respons Keluarga Korban atas Penangkapan Ini?
Kuasa hukum keluarga Putri, Toni RM, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kerja keras aparat kepolisian.
"Luar biasa, apresiasi kepada Kapolda Jawa Barat, Kapolres Indramayu, Kasat Reskrim Polres Indramayu serta tim penyidik dan Resmob Polres Indramayu," ujarnya.
Menurut Toni, keluarga korban juga sudah menerima konfirmasi langsung mengenai penangkapan tersebut.
Mereka menaruh harapan besar agar kasus ini segera diusut tuntas hingga ke akar-akarnya, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.
Toni RM sebelumnya menyinggung keterlibatan pacar Putri dalam kasus tragis ini. Ia menyebut bahwa sejumlah barang milik sang pacar ditemukan di lokasi kejadian, termasuk sepeda motor dan handphone. Selain itu, saksi-saksi juga menyebutkan bahwa Putri terakhir terlihat bersama pacarnya.
Ada pula dugaan kuat terkait uang Rp35 juta yang hendak diambil Putri atas permintaan ibunya di luar negeri. Toni menilai motif keuangan bisa menjadi salah satu faktor pendorong kejahatan tersebut.
“Ini berarti ada kaitannya,” ujar Toni.
Ia menjelaskan, jika benar uang tersebut sudah raib, maka besar kemungkinan tindak pidana ini bermotif uang.
Saat ini, polisi telah menjerat tersangka dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHP mengenai penganiayaan yang menyebabkan kematian.
Namun, jika terbukti ada unsur perencanaan, penyidik bisa menambahkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Toni pun mengapresiasi kinerja aparat yang terus melacak jejak pelaku meski menghadapi kesulitan besar.
“Makanya saya sangat apresiasi sekali upaya dari kepolisian,” ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasat Reskrim Polres Indramayu Langsung Sujud Syukur Saat Alvian Pembunuh Putri Ditangkap.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!