4 Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Usia 40 Tahun ala The Professor

Pebasket Grayson Boucher, yang lebih dikenal dengan julukan The Professor, tidak hanya identik dengan trik basketnya, tetapi juga kedisiplinannya menjaga tubuh agar tetap bugar.

Meski sudah memasuki usia kepala empat, ia membagikan rahasia kebugarannya agar tetap lincah dan aktif di lapangan basket.

Tips menjaga kebugaran tubuh di usia 40-an ala The Professor

1. Olahraga rutin jadi kunci

Pemain streetball profesional, Grayson Scott “The Professor” Boucher dalam Konferensi Pers Peluncuran ANTA di Indonesia, di Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).

The Professor menuturkan, olahraga adalah bagian penting dalam hidupnya. Ia tidak hanya menjadikannya pekerjaan, tetapi juga gaya hidup yang konsisten dijalani.

“Saya sebenarnya ingin berlatih bola basket setiap hari. Seiring bertambahnya usia, sangat penting untuk menjaga tubuh saya tetap terlatih dan aktif berolahraga,” ujarnya dalam Konferensi Pers Peluncuran ANTA di Indonesia yang digelar di Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025)

Di usia 41 tahun, ia masih setia menjalani latihan fisik bersama pelatih pribadinya. 

Rutinitas ini menurutnya bukan hanya untuk menambah kekuatan, tetapi juga untuk memulihkan kondisi tubuh pasca-cedera yang pernah dialami.

“Sekarang saya memasuki usia 41 tahun, saya masih latihan dengan personal trainer untuk memulihkan diri dari cedera yang saya alami beberapa waktu lalu. Maka saya harus berlatih dengan rutin,” jelasnya. 

2. Basket tetap jadi olahraga favorit

Pebasket Grayson Boucher atau The Professor bagikan rahasia tetap bugar di usia 40-an. Tak hanya rutin latihan basket.

Meski banyak orang di usia 40-an yang mulai mengurangi intensitas gerak, The Professor tetap menjadikan basket sebagai aktivitas utama. 

Ia tidak hanya sekadar menembak bola, tetapi juga melatih aspek pertahanan tubuhnya di lapangan.

“Di luar jadwal olahraga dengan personal trainer, saya juga bermain basket dengan lincah. Biasanya orang usia 40 tahun-an hanya berlari dan fokus shooting bola, tapi saya juga mengutamakan pertahanan diri saat main basket,” tuturnya.

Dalam seminggu, laki-laki kelahiran Oregon, Amerika Serikat, itu masih bisa bermain basket hingga dua sampai tiga kali. 

Menurutnya, olahraga basket merupakan bentuk latihan kardiovaskuler yang menyeluruh, dari dribble, shooting, hingga pergerakan eksplosif yang melatih daya tahan tubuh.

“Bisa dibilang saya bermain basket dua sampai tiga hari dalam seminggu. Olahraga ini full kardio, seperti dribble bola, shooting bola, yang sering saya latih semaksimal mungkin,” kata The Professor.

3. Menjaga pola makan dan istirahat

Pemain streetball profesional, Grayson Scott “The Professor” Boucher dalam Konferensi Pers Peluncuran ANTA di Indonesia, di Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).

Selain berolahraga, The Professor menekankan pentingnya keseimbangan gaya hidup. 

Pemain streetball profesional asal Amerika Serikat ini juga menjaga pola makan agar tetap seimbang dan mengatur waktu istirahat secara teratur.

“Selain itu, saya juga menjaga pola makan, waktu istirahat yang teratur. Kemudian saya juga harus pintar membagi waktu saya untuk membuat konten,” jelasnya.

Baginya, tubuh yang sehat bukan hanya hasil dari latihan intensif, melainkan kombinasi antara nutrisi, istirahat, dan manajemen waktu yang baik.

4. Pentingnya disiplin dan manajemen waktu

Kesibukan The Professor tidak berhenti di lapangan basket. Ia juga aktif sebagai pembuat konten yang rutin membagikan berbagai trik permainan bola kepada penggemarnya. 

Hal ini membuatnya harus pintar membagi waktu agar kesehatannya tetap terjaga.

“Disiplin dan manajemen waktu yang baik sangat dibutuhkan untuk pekerjaan dan kesehatan saya sekarang,” ungkapnya.

Menurutnya, konsistensi adalah kunci utama agar tubuh tetap bugar meski usia terus bertambah. 

Ia percaya, dengan gaya hidup yang seimbang, siapa pun bisa tetap aktif di usia 40 tahun ke atas.

Inspirasi untuk pencinta basket

Kedisiplinan The Professor dalam menjaga tubuh di usia 40-an menjadi inspirasi bagi banyak pencinta basket, termasuk di Indonesia. 

Pesannya sederhana yaitu jangan biarkan usia menjadi penghalang untuk tetap aktif bergerak.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!