Harga Mobil Bekas Hyundai Ioniq 5, Signature Long Range Rp 400 Jutaan

Hyundai Ioniq 5 sempat menjadi mobil listrik terlaris, sebelum mobil listrik China menginvasi Indonesia. Sekarang, harga bekasnya anjlok cukup jauh.

Ioniq 5 ditawarkan dalam empat tipe, yakni tipe Prime Standard Range, Prime Long Range, Signature Standard Range, dan Signature Long Range. Banderolnya sendiri mulai dari Rp 738,3 juta (OTR Jakarta) hingga Rp 844, 6 juta (OTR Jakarta).

Daniel Libianto, pemilik diler mobil bekas Victory 88 di daerah MGK Kemayoran, mengatakan, depresiasi harga tidak hanya terjadi pada mobil listrik China. Mobil listrik asal Korea Selatan pun turut menjadi korbannya.

Test drive Hyundai Ioniq 5 Bluelink

"Ioniq sekarang parah. Ioniq sebenarnya tidak terlalu ini (mengikuti persaingan harga). Tapi, kayaknya dia tergerus mobil China, mau enggak mau strategi pemasarannya kelihatannya mulai nyontek," kata Daniel, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Berdasarkan pantauan redaksi pada situs jual beli mobil online, cukup banyak yang memasarkan mobil bekas Ioniq 5.

Untuk produksi tahun 2023, rata-rata dipasarkan di kisaran Rp 400 jutaan, tipe Signature Long Range mulai Rp 477 juta, Rp 499 juta, dan ada juga yang masih bertahan di Rp 520 juta.

Kondisinya bahkan cukup menjanjikan, karena pada umumnya memiliki catatan perawatan di bengkel resmi, bebas banjir dan bebas tabrakan, serta odometer masih tergolong rendah.

Jika harga barunya Rp 844,6 juta dan harga bekasnya mencapai Rp 477 juta, maka depresiasinya mencapai 43,5 persen. Padahal, usianya baru 2 tahun.

Ahlul Faradish Resha, salah satu pengguna Ioniq 5 tahun 2022, mengatakan, mobil listrik tersebut sangat nyaman, baik untuk berkendara harian maupun perjalanan jauh ke luar kota.

"Minusnya, ground clearance tinggi, tapi karena sumbu roda terlalu panjang kadang gasruk pada kondisi tertentu," ujar Ahlul, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Ahlul Faradish Resha, pemilik Hyundai Ioniq 5, yang sudah menggunakan mobil listriknya hingga lebih dari 80.000 km

"Radius putarnya yang besar sekali, kadang menjadi tantangan juga mutar di kondisi macet dengan kondisi sensor hidup," kata Ahlul.

Dengan kondisi sensor hidup, terkadang mobil melakukan pengereman otomatis melalui fitur Automatic Emergency Brake (AEB).

Meskipun membantu mobil agar tidak menabrak, tapi cukup mengganggu dengan adanya notifikasi atau mobil yang terhenti-henti.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.