Tips Makan Daging Kurban Tanpa Takut Gemuk
Momen perayaan Idul Adha identik dengan menyantap daging kurban, mulai dari olahan sate, gulai, hingga rendang. Namun tidak sedikit orang yang merasa khawatir akan berat badan naik setelah mengonsumsi daging dalam jumlah banyak.
Apakah makan daging kurban memang bisa bikin gemuk? Jawabannya tidak sesederhana itu.
Daging, baik itu sapi, kambing, atau ayam, memiliki kandungan gizi tinggi, terutama protein dan lemak. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot, sementara lemak juga bisa bermanfaat jika dikonsumsi dalam bentuk lemak sehat.
Jadi, sebenarnya makan daging tidak otomatis membuat gemuk asalkan dikonsumsi dengan bijak. Yang membuat berat badan melonjak bukan daging itu sendiri, melainkan cara memasaknya dan porsi yang tidak terkontrol.
Daging yang digoreng dalam minyak banyak atau dimasak dengan santan kental tentu menyumbang kalori lebih tinggi dibanding daging bakar atau panggang. Oleh karena itu, penting mengetahui tips makan daging kurban agar tetap sehat dan tidak khawatir asupan lemak berlebihan.
Berikut tips makan daging kurban tanpa takut gemuk.
1. Pilih Daging Kurban yang Lebih Rendah Lemak
Tidak semua bagian daging memiliki kandungan lemak yang tinggi. Pilihlah potongan daging yang tergolong 'lean' atau rendah lemak, seperti bagian has dalam, paha belakang, atau dada ayam tanpa kulit.
Hindari bagian yang terlalu berlemak atau terlihat banyak marbling (serat lemak di antara otot). Sebagai contoh, pilih daging sapi bagian sirloin atau tenderloin yang lebih ramping.
Semakin sedikit lemak dalam daging, semakin rendah kalorinya. Tentu menjadi lebih aman untuk dikonsumsi tanpa takut menaikkan berat badan secara drastis.
2. Olah Daging dengan Cara Sehat
Cara memasak daging sangat berpengaruh terhadap jumlah kalori akhir yang dikonsumsi. Hindari menggoreng daging kurban atau memasaknya dengan santan kental.
Sebagai gantinya, gunakan metode memanggang, merebus, mengukus, atau menumis dengan sedikit minyak sehat seperti minyak zaitun. Kamu bisa membuat sate kambing atau sapi tanpa bumbu kacang maupun olesan mentega.
Hal itu bisa membuat daging kurban menjadi jauh lebih sehat dibandingkan ketika dimasak rendang atau gulai kambing. Jika ingin menambahkan rasa, gunakan rempah alami seperti bawang putih, ketumbar, kunyit, dan jahe daripada garam atau penyedap buatan berlebihan yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
3. Perhatikan Porsi Makan Daging

Foto: Getty Images/iStockphoto/SanerG
Salah satu kesalahan umum saat menyantap daging kurban adalah porsi makan yang berlebihan. Meski daging mengandung protein yang baik, konsumsi berlebihan tetap dapat menyebabkan penumpukan kalori yang berujung pada kenaikan berat badan.Idealnya, batasi porsi daging sekitar 2 sampai 3 ons (sekitar satu telapak tangan orang dewasa) per sekali makan. Jangan merasa harus menghabiskan semua daging dalam satu hari.
"Makan secara bertahap," saran Christina Manian, RDN, ahli gizi terdaftar, dilansir dari Verywell Health.
Simpan daging kurban dalam kulkas dan olah dengan variasi menu sehat lainnya dihari-hari berikutnya. Memperhatikan porsi menjadi kunci utama untuk tetap menikmati daging kurban tanpa khawatir gemuk.
4. Lengkapi dengan Sayuran dan Karbohidrat Kompleks
Saat makan daging kurban, pastikan setengah isi piringmu dipenuhi dengan sayuran segar atau tumis tanpa minyak berlebihan. Tambahkan juga seperempat piring dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, atau ubi kukus. Sisa seperempat piring bisa diisi dengan daging pilihanmu.
Sayuran kaya akan serat yang membantu proses pencernaan dan mengurangi penyerapan lemak. Karbohidrat kompleks juga membuat kenyang lebih lama sehingga kamu tidak cepat lapar dan menghindari makan berlebihan.
Pola makan seimbang seperti ini bisa menjaga berat badan tetap stabil setelah Idul Adha.
5. Kurangi Konsumsi Daging Merah Berlemak

Foto: Shutterstock
Jika mengonsumsi daging merah seperti sapi atau kambing, pilih yang tanpa lemak dan batasi jumlahnya. Daging merah memang kaya zat besi dan vitamin B12, tetapi konsumsi berlebih telah dikaitkan dengan risiko kanker usus besar dan penyakit jantung. Seimbangkan asupan daging merah dengan ikan berlemak, seperti salmon atau sarden yang kaya lemak omega-3.6. Jangan Lupakan Aktivitas Fisik dan Cukup Minum Air Putih
Makan daging kurban secara sehat perlu diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup. Kamu tidak harus langsung olahraga berat, cukup jalan kaki setelah makan, beres-beres rumah, atau bermain dengan anak-anak agar kalori terbakar secara alami.
Aktivitas ini juga membantu menghindari rasa malas atau kantuk setelah makan besar. Selain itu, perbanyak konsumsi air putih. Hidrasi membantu mempercepat metabolisme dan melancarkan pencernaan, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi protein.
Hindari minuman bersoda atau manis karena bisa menambah beban kalori yang tidak perlu setelah menyantap daging.
Makan daging kurban tidak otomatis membuat gemuk. Dengan mengikuti tips makan daging kurban tanpa takut gemuk, daging bisa menjadi sumber protein yang mendukung metabolisme tubuh.
Rayakan Idul Adha dengan penuh kebahagiaan tanpa khawatir berat badan naik. Jadikan momen ini untuk berbagi, bersyukur, dan tetap menjaga kesehatan tubuh dengan cerdas dalam memilih dan mengolah daging kurban.