Hai Anak Muda Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya

Hipertensi bisa menjadi salah satu pendorong tingginya kematian anak muda di Indonesia. Faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Hipertensi dapat terjadi pada anak berusia mulai 10 tahun maupun remaja berusia 15 sampai 19 tahun.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular Sally Aman Nasution menekankan pentingnya perubahan gaya hidup dalam upaya pencegahan hipertensi kronik pada kaum muda.
"Mendorong perubahan gaya hidup seperti peningkatan aktivitas fisik dan penyesuaian pola makan sangat penting," kata dr. Sally Aman Nasution, Sp.PD KKV dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Dikutip dari Antara, mengubah gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko hipertensi sangat penting.
Perubahan gaya hidup bisa dilakukan dengan mulai mengurangi makan makanan tinggi garam, menurunkan berat badan bagi yang obesitas, rutin melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai berat, dan mengurangi waktu melihat layar gawai.
Ia mengatakan, perlunya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko hipertensi serta peningkatan penyuluhan tentang pencegahan hipertensi kepada kaum muda.
Sekolah, kata ia, bisa mengadakan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi dini munculnya gangguan kesehatan pada siswa.
Serta pentingnya penerapan intervensi dini untuk mencegah terjadinya hipertensi kronik pada anak muda yang menyebabkan kerusakan lapisan pembuluh darah.
"Terjadinya kronik dapat berujung menjadi komplikasi stroke atau serangan jantung," katanya. (*)