Tips Mencegah GERD Kambuh di Malam Hari, Salah Satunya Atur Posisi Tidur

GERD yang kambuh di malam hari bisa sangat mengganggu karena sering memicu sensasi terbakar di dada dan membuat sulit tidur.
Kondisi ini tak hanya menurunkan kualitas istirahat, tetapi juga dapat memperburuk gejala GERD jika tidak segera ditangani.
Dilansir dari Antara, Konsultan Bedah Gastroenterologi Bariatrik dan Onkologi Saluran Cerna di Manipal Hospital Sarjapur Road, Dr. Lohith U membahas mengenai hal ini.
Dalam wawancara dengan HT Lifestyle yang dikutip pada Selasa (26/11/2024), Dr. Lohith U menjelaskan tentang penyebab GERD, dampaknya terhadap kualitas tidur, dan cara-cara mengelola gejalanya.
Apa Itu GERD?
GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan.
Kondisi ini umumnya ditandai dengan sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa mual, dan ketidaknyamanan di bagian perut.
Menurut Dr. Lohith U, GERD terjadi karena otot sfingter esofagus bagian bawah—yang seharusnya memisahkan kerongkongan dan lambung—terkadang melemah atau rileks secara tidak tepat. Akibatnya, asam lambung bisa naik ke kerongkongan.
“Refluks asam dapat terjadi kapan saja, namun ‘GERD malam hari’ mengacu pada situasi di mana refluks asam memburuk saat pasien sedang tidur,” jelas Dr. Lohith U.
Tips Mencegah GERD Kambuh di Malam Hari
Dr. Lohith U memberikan sejumlah saran untuk mencegah refluks asam di malam hari serta menjaga kualitas tidur bagi penderita GERD, antara lain:
1. Meninggikan kepala tempat tidur sekitar 15-20 cm
2. Tidur dalam posisi miring ke kiri
3. Makan malam lebih awal dan dalam porsi sedang
4. Menghindari makanan berlemak atau pedas sebelum tidur
5. Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada lambung
6. Mengonsumsi obat antasida atau obat penurun asam lambung sesuai resep dokter
Dampak GERD terhadap Kualitas Tidur dan Kesehatan
Refluks asam yang terjadi di malam hari dapat menyebabkan penderita sering terbangun dan mengalami kualitas tidur yang buruk.
Dr. Lohith menjelaskan bahwa kondisi ini sering disertai rasa tidak nyaman seperti sensasi terbakar di dada, batuk, tersedak, atau rasa tidak enak di mulut.
Lebih lanjut, kurang tidur yang berkelanjutan akibat GERD juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan lain, termasuk kelelahan, mudah marah, gangguan konsentrasi, dan penurunan proses metabolisme tubuh.
Jika tidak ditangani dengan baik, GERD juga berisiko menimbulkan komplikasi serius.
Beberapa penyakit susulan yang bisa ditimbulkan seperti esofagitis (peradangan pada kerongkongan), tukak lambung, penyempitan kerongkongan (strictures), gangguan pernapasan, hingga kondisi prakanker yang dikenal dengan Barrett's oesophagus.
Saran Medis untuk Penderita GERD
Secara umum gejala GERD dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat.
Namun, dalam beberapa kasus, GERD bisa memerlukan penanganan jangka panjang.
Karena itu, penting bagi penderita untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan diagnosis yang akurat dan rekomendasi perawatan yang sesuai.
Selain itu, sangat dianjurkan agar obat-obatan hanya dikonsumsi sesuai dengan resep dan petunjuk dari dokter.