Alasan Justin Hubner Pilih Fortuna meski Ada Kontrak Besar dari Klub Indonesia

Justin Hubner mengaku mendapatkan tawaran kontrak bermain di Liga Indonesia. Namun, ia akhirnya memilih bermain untuk klub Belanda, Fortuna Sittard.
Justin Hubner resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar Fortuna Sittard, klub Eredivisie alias kompetisi kasta teratas Liga Belanda pada Selasa (29/7/2025) silam.
Pemain belakang kelahiran Den Bosch tersebut diikat masa kerja selama tiga tahun dengan opsi perpanjangan selama semusim.
Ia telah mencatat debut di laga resmi bersama tim barunya. Hubner mentas dalam laga pekan pertama Eredivisie 2025-2026 antara Fortuna Sittard vs Go Ahead Eagles, Jumat (8/8/2025) atau Sabtu (9/8/2025) dini hari.
Sebelum memutuskan berlabuh ke Fortuna Sittard, Justin Hubner mengaku mendapatkan tawaran kontrak bermain di Liga Indonesia.
Namun, setelah mempertimbangkan Hubner menilai belum tiba waktu bagi dirinya untuk mentas di Liga Indonesia.
Ia pun memilih menerima pinangan Fortuna Sittard, klub yang berlaga di Eredivisie, kompetisi kasta teratas Liga Belanda.
"Empat, lima minggu lalu saya memiliki kesempatan untuk menandatangani kontrak di Indonesia," ujar Hubner.
"Secara olahraga, itu bukan pilihan yang tepat," ujar Hubner menjelaskan pertimbangannya.
"Kalau saya menerima tawaran itu, berarti saya benar-benar memilih uang. Fortuna adalah pilihan terbaik untuk saya dari sisi olahraga," tutur bek yang telah 15 kali membela Timnas Indonesia tersebut.
Merasa seperti Cristiano Ronaldo
Hubner tak memilih bermain di Indonesia kendati menikmati popularitas luar biasa sejak memegang status WNI pada 2023.
“Saya benar-benar punya status bintang di sana. Anda tidak bisa berjalan normal di jalan, rasanya seperti Ronaldo,” ujar Hubner dilansir dari Voetbal Primeur.
“Kadang saya sendiri tidak sepenuhnya percaya. Saya merasa hanya seorang anak biasa yang bermain sepak bola, tapi mereka di sana melihatnya berbeda."
"Anda melihat orang-orang menangis berlari mengejar Anda karena sangat ingin berfoto bersama," tuturnya menjelaskan.
"Lalu di akhir hari saya berpikir: wow, semua ini terjadi. Untuk punya status seperti itu di Eropa, kamu harus menjadi nama besar dari Premier League. Ini benar-benar gila.”
Namun, Hubner juga merasakan sisi lain dari popularitasnya di Indonesia.
“Pemotretan, pengikut, dan acara-acara indah adalah sisi yang menyenangkan, tapi saya juga mendapat sangat banyak kebencian secara online."
"Anda mendapat hal-hal paling gila yang diarahkan pada Anda. Saya sering mendapat ancaman pembunuhan. Itu tidak normal, tapi saya mencoba saja untuk menghadapinya. saya cukup berhasil melakukannya. Sebagian besar reaksi itu positif dan saya fokus pada hal tersebut,” kata Hubner.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!