Launching Buku "Jokowi’s White Paper" di UGM: Alasan dan Kontroversinya

Roy Suryo, UC UGM, jokowi white paper, Launching Buku, Motivasi di Balik Soft Launching Buku di UC UGM, Kronologi Pembatalan Acara Soft Launching Buku, Pemindahan Lokasi dan Insiden Pemadaman Listrik, Kritik terhadap Pembungkaman di Era Kemerdekaan, Tanggapan UGM

 Kuasa hukum Roy Suryo, Ahmad Khozinudin, mengungkapkan bahwa buku Jokowi’s White Paper yang disusun oleh Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dr. Tifauzia Tyassuma berisi kajian ilmiah terkait ijazah Presiden Joko Widodo.

Khozinudin menjelaskan bahwa dalam buku ini, penelitian mereka menunjukkan adanya perbedaan antara dokumen skripsi Jokowi dan yang diumumkan oleh Bareskrim Mabes Polri.

“Isinya penelitian mereka berkaitan dengan ijazah saudara Jokowi, juga dokumen skripsi saudara Joko Widodo yang kesimpulannya berbeda dengan apa yang diumumkan oleh Bareskrim Mabes Polri,” kata Khozinudin saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Selasa (19/8/2025).

Menurut Khozinudin, dalam buku tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Rismon Sianipar menyebutkan bahwa ijazah Jokowi tidak identik dengan dokumen yang ada.

“Ada juga latar belakangnya di awal tentang apa sih yang melatarbelakangi penelitian itu dilakukan. Juga tinjauan-tinjauan sejumlah peristiwa sejarah berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh Rismon Sianipar sebagai seorang digital forensik,” jelas Khozinudin.

Motivasi di Balik Soft Launching Buku di UC UGM

Khozinudin juga mengungkapkan bahwa soft launching buku Jokowi’s White Paper dilakukan di UC UGM karena ketiga penulis buku tersebut merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Ya, karena latarnya adalah tiga orang ini ya. Trio RRT itu adalah alumni UGM. Dan mereka punya motif ingin mengembalikan marwah kampus mereka, agar tidak lagi tercoreng karena ada dugaan salah satu alumninya bermasalah,” tegas Khozinudin.

Kronologi Pembatalan Acara Soft Launching Buku

Khozinudin memaparkan kronologi pembatalan acara soft launching buku yang semula dijadwalkan pada Senin (18/8/2025) di Ruang Nusantara UC UGM.

Awalnya, acara tersebut direncanakan pada Minggu (17/8/2025) pukul 14.00–17.00 WIB dan pembayaran telah dilakukan. 

Namun, pada malam sebelumnya, pihak UC UGM menghubungi panitia untuk membatalkan acara dan menawarkan pengembalian uang.

“Pada Minggu (17 Agustus) malam, ada info dari pihak UC UGM didatangi UP4 (Unit Pengamanan, Pengawalan, Pengawasan, dan Pengendalian) atau Pamdal (Pengamanan Dalam) dan Polsek Bulaksumur yang diinterogasi,” kata Khozinudin.

Roy Suryo, UC UGM, jokowi white paper, Launching Buku, Motivasi di Balik Soft Launching Buku di UC UGM, Kronologi Pembatalan Acara Soft Launching Buku, Pemindahan Lokasi dan Insiden Pemadaman Listrik, Kritik terhadap Pembungkaman di Era Kemerdekaan, Tanggapan UGM

Kuasa hukum kubu Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinudin, di Polda Metro Jaya, Senin (11/8/2025).

Pemindahan Lokasi dan Insiden Pemadaman Listrik

Setelah pembatalan, panitia mencoba memindahkan acara ke MUSEA Coffee & Eatery.

Namun, karena banyaknya tamu yang sudah hadir di UC UGM, acara tetap dilanjutkan di lokasi tersebut.

“Pukul 14.00 WIB, media-media mainstream sudah datang. Maka acara makan siang langsung diubah menjadi acara soft launching,” ungkap Khozinudin.

Namun, ketika acara dimulai dengan lagu “Indonesia Raya” dan “Himne Gadjah Mada”, lampu dan AC di Ruang Nusantara UC UGM mendadak mati.

Khozinudin mencurigai bahwa tindakan ini sengaja dilakukan, karena fasilitas lain di gedung tetap berfungsi.

“Ini bukan mati lampu alamiah atau mati listrik, tetapi area yang akan digunakan untuk launching itu saja yang kemudian dipadamkan. Ini benar-benar tindakan brutal ya,” kata Khozinudin. Meski demikian, acara tetap dilanjutkan berkat adanya perangkat wireless dan baterai cadangan.

Kritik terhadap Pembungkaman di Era Kemerdekaan

Khozinudin menilai peristiwa ini sebagai bentuk pembungkaman kebebasan berpendapat, khususnya dalam ranah akademik. "Ini mencekam, ini luar biasa. Di era kemerdekaan yang sudah 80 tahun, ternyata kemerdekaan berpendapat itu belum merdeka, masih dijajah," ujar Khozinudin.

Bahkan, spanduk yang seharusnya menjadi backdrop acara juga tidak dapat dipasang.

Tanggapan UGM

Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya memberikan penjelasan mengenai pembatalan acara tersebut.

Menurut Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, pembatalan dilakukan dengan dua alasan utama: prosedural dan politis.

“UGM memahami bahwa kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu yang melibatkan Bapak Joko Widodo. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait langsung dengan UGM,” ujar Andi dalam keterangan tertulis pada Senin (18/8/2025).

Andi juga menjelaskan bahwa acara tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di UC UGM. 

Pihak UGM baru mengetahui bahwa acara tersebut adalah peluncuran buku Jokowi’s White Paper, berbeda dengan keterangan awal saat pemesanan tempat.

“Bagi UGM, acara dimaksud tidak menunjukkan keterbukaan sejak awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu,” tegasnya.

Andi menegaskan bahwa UGM berkomitmen mendukung pertukaran gagasan yang sehat dan menjaga kondisi masyarakat tetap tenang dan kohesif.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Apa Isi Buku Jokowi's White Paper Karya Roy Suryo Cs?.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!