Transjakarta Tambah Armada untuk Bantu Tekan Macet TB Simatupang
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menambah 14 armada untuk melayani pengguna jalan yang melintas di TB Simatupang. Kehadiran bus baru diharapkan bisa membuat jarak antar kendaraan lebih singkat dari sebelumnya.
Dengan demikian, diharapkan para pengguna kendaraan pribadi bisa tertarik untuk pindah ke transportasi umum.
"Untuk kenyamanan di jalan, khususnya di sekitar TB Simatupang, kami mengajak masyarakat menggunakan layanan Transjakarta," kata Ayu Wardhani, Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta.
Saat ini Transjakarta mengoperasikan 17 rute yang melintasi Jalan TB Simatupang. Seluruhnya tetap beroperasi optimal meski ada pekerjaan galian di berbagai titik.

Rute yang dioperasikan pun beragam karena terdiri dari layanan Bus Rapid Transit (BRT), non-BRT, Royaltrans, dan Mikrotrans. BRT terdiri dari Koridor 8 (Lebak Bulus–Pasar Baru).
Lalu, non-BRT, yakni D21 (UI–Lebak Bulus), D41 (Sawangan–Lebak Bulus via Tol Desari), 7A (Kampung Rambutan–Lebak Bulus), dan 7E (Kampung Rambutan–Ragunan).
Kemudian, S21 (Ciputat–CSW), S22 (Ciputat–Kampung Rambutan), 6H (Senen–Lebak Bulus), serta 1E (Pondok Labu–Blok M).
Berikutnya Royaltrans S21 (Terminal BSD–Fatmawati), S14 (Summarecon Serpong–Lebak Bulus), dan S31 (Bintaro–Fatmawati).
Sementara untuk Mikrotrans, yaitu JAK102 (Blok M–Lebak Bulus), JAK49 (Lebak Bulus–Cipulir), JAK95 (Terminal Lebak Bulus–Terminal Pasar Minggu), JAK93 (Jeruk Purut–Kebayoran Lama), dan JAK31 (Blok M–Andara).
Perlu diketahui bahwa saat ini TB Simatupang tengah menjadi sorotan berbagai pihak, khususnya pemerintah DKI. Pasalnya di kawasan tersebut tengah dilakukan pekerjaan Proyek Strategis Nasional yang memakan ruas jalan.
Akibatnya, kemacetan menjadi semakin parah dibanding hari-hari normal. Terdapat tujuh titik yang menjadi konsentrasi Transjakarta dan sudah ditempatkan petugas pada pukul 06.00–22.00 WIB untuk melakukan pengaturan.

Selain itu, pemerintah DKI juga sudah melakukan beberapa upaya agar kepadatan bisa lebih cepat terurai. Salah satunya adalah dengan mengubah trotoar menjadi jalan yang bisa dilalui kendaraan.
Pemerintah juga mendorong pengguna jalan agar memanfaatkan transportasi umum seperti MRT serta Transjakarta sehingga kemacetan bisa berkurang.