Bagaimana Polisi Ungkap Dwi Hartono Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN?

Polisi berhasil mengungkap peran Dwi Hartono alias DH sebagai salah satu terduga aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan MIP (37), kepala cabang bank BUMN di Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pengungkapan peran DH dilakukan melalui penyelidikan intensif dan analisis mendalam.
Polisi mendalami setiap keterangan antar-tersangka serta sejumlah bukti fisik maupun digital.
"Pemeriksaan itu dilakukan secara hati-hati, mendalam, menunjukkan barang bukti, mencocokkan setelah orang yang ditangkap. Si A misalkan dicocokkan dengan keterangannya B, dicocokkan dengan keterangan C dan lain sebagainya," kata Ade Ary dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Penangkapan Dwi Hartono
Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sebelumnya menangkap empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual dalam kasus ini.
Pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB, polisi menangkap DH, YJ, dan AA di Solo, Jawa Tengah.
Kemudian pada Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB, polisi menangkap pelaku berinisial C di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
"Kami menangkap empat orang aktor intelektual pelaku penculikan dan atau pembunuhan kacab," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim dilansir dari Antara.
Profil Dwi Hartono pembunuh kacab bank BUMN
Dwi Hartono dikenal sebagai pengusaha, motivator bisnis, dan pemilik bimbingan belajar daring.
Ade Ary mengonfirmasi bahwa akun Instagram DH adalah @klanhartono dengan lebih dari 37.000 pengikut.
"Benar (@klanhartono) Instagram-nya DH," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Selain itu, DH juga memiliki kanal YouTube Klan Hartono dengan 169.000 subscriber dan disebut memiliki yayasan amal.
"Saudara DH adalah seorang pengusaha, salah satu bidang usahanya adalah bimbel online," jelas Ade Ary.
Hingga kini, 15 orang telah ditangkap terkait kasus ini. Sebanyak enam orang ditangkap Subdit Resmob, sementara sembilan lainnya oleh Subdit Jatanras.
Ade Ary mengatakan, peran tujuh orang pelaku lainnya masih didalami penyidik.
"Kami menerapkan prinsip kehati-hatian dan proporsional," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, jasad korban kepala cabang bank BUMN berinisial MIP ditemukan pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Korban ditemukan warga dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mata tertutup lakban, dan terdapat luka lebam.
Hasil penyelidikan mengungkap korban sempat diculik dari sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur sebelum ditemukan tewas.
Penculik Kacab Bank BUMN menangis di depan penyidik
Empat orang pelaku penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, MIP (37), menyampaikan permintaan maaf setelah ditangkap polisi.
Permintaan maaf itu diwakili oleh pengacara salah satu pelaku, Adrianus Agal. Adrianus Agal mengungkapkan bahwa kliennya sangat menyesali perbuatannya.
Bahkan, kliennya tersebut, Eras, sempat menangis di hadapan penyidik.
“Ini kesempatan yang baik, karena ada permintaan dari keluarga besar bahwa yang pertama kami memohon maaf atas peristiwa yang sudah terjadi ini. Kami berbela sungkawa,” ujar Adrianus dalam wawancara Obrolan News Room Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
“Kemarin Eras sampai menangis, menitihkan air mata di depan penyidik bahwa dia sangat menyesal menerima pekerjaan ini,” lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan KompasTv Bagaimana Polisi Mengungkap Dwi Hartono sebagai Terduga Intelektual Pembunuhan Kacab Bank BRI?
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!