Penyebab Kematian Rheza Sendy Pratama Menurut RSUP Dr. Sardjito: Henti Jantung

Polda DIY, RSUP Dr. Sardjito, rheza sendy pratama, rheza sendy pratama meninggal saat demo mapolda DIY, amikom yogyakarta, rheza sendy pratama tewas saat demo, rheza sendy pratama tewas demo di Mapolda DIY, Penyebab Kematian Rheza Sendy Pratama Menurut RSUP Dr. Sardjito: Henti Jantung

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito menjelaskan penyebab kematian Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal dunia usai mengikuti aksi di depan Polda DIY, Minggu (31/8/2025).

Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, mengatakan pasien Rheza tiba di RSUP Dr. Sardjito pada Minggu pagi sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat dibawa ke rumah sakit, korban Rheza diekatahui telah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Tim medis kami melakukan RJP, resusitasi jantung, secara maraton sekitar 30 menit. Namun demikian, pukul 07.06 WIB kami menyatakan beliau meninggal dunia," ucap Banu, Senin (1/9/2025).

Banu menuturkan tim medis telah berupaya semaksimal mungkin memberikan resusitasi jantung paru terhadap pasien Rheza.

Bahkan berdasarkan keterangan saat perjalanan, tim medis dari Polda DIY juga melakukan RJP.

"Jadi sampai sini (RSUP Dr. Sardjito), kami lanjutkan (RJP) dengan tambahan alat dan oksigenasi. Sampai ada tanda-tanda yang kami upayakan," ujarnya.

Terkait penyebab kematian, Banu menyebut belum diketahui secara pasti. Namun secara medis, Rheza meninggal akibat henti jantung atau cardiac arrest.

"Hasil pemeriksaan yang kami lakukan sudah sesuai mekanisme. Kami belum bisa membuka kondisi fisik dan hasil pemeriksaan yang ada masih kami simpan, serta akan diserahkan ke pihak berwenang," papar dia.

Ia menambahkan, keluarga tidak berkenan dilakukan visum untuk memastikan penyebab kematian, sehingga diagnosa resmi ditetapkan sebagai henti jantung atau cardiac arrest.

Kronologi Kejadian Versi Forum BEM DIY

Kabar kematian Rheza memicu keprihatinan berbagai elemen mahasiswa, khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-DIY.

Melalui akun Instagram resmi Forum BEM DIY (@forumbemsediy), yang juga dibagikan ulang oleh BEM Universitas Amikom Yogyakarta, mereka menyampaikan belasungkawa.

"Kami segenap FORUM BEM DIY turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT melapangkan kuburnya, mengampuni segala khilafnya, serta menempatkan almarhum di sisi terbaik-Nya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kekuatan," tulis Instagram @forumbemsediy, dikutip Minggu (31/8/2025).

Forum BEM DIY juga membagikan kronologi tewasnya Rheza. Mereka menjelaskan, Rheza hadir dalam aksi demonstrasi di Yogyakarta.

Ketika situasi memanas, motor yang ditunggangi almarhum tiba-tiba mati saat berusaha berbalik arah.

Namun pada saat yang sama, aparat menembakkan gas air mata hingga membuatnya terjatuh.

Seorang rekan yang dibonceng Rheza sempat menyelamatkan diri, tetapi Rheza sendiri tidak tertolong.

Forum BEM DIY menyayangkan peristiwa ini dan menyebutnya sebagai kejadian tragis yang tidak perlu terjadi.

"Kematian ini bukan hanya duka bagi keluarga, tapi juga cambuk bagi kita semua. Seorang mahasiswa, seorang anak bangsa, tumbang bukan karena penyakit atau musibah biasa, melainkan dalam ruang perjuangan yang seharusnya dijaga kehormatannya."

"Kita kehilangan seorang kawan, tapi kita tak boleh kehilangan daya juang," tutup pernyataan mereka.

Respon Pihak Kepolisian atas Kematian Rheza Sendy Pratama

Diberitakan sebelumnya, Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono telah menegaskan pihaknya siap melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kematian Rheza Sendy Pratama.

Hal ini akan dilakukan apabila nantinya keluarga menghendaki proses hukum.

Hal itu disampaikan Anggoro saat melayat ke rumah duka Rheza di Sendangadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.

“Kami juga sudah menyampaikan maksud kedatangan, apabila keluarga akan mempertanyakan, sampai kepada proses hukum dari meninggalnya, kami siapkan semua proses itu, mulai dari penyelidikan, penyidikan nanti,” ujar Anggoro dalam video yang dibagikan Humas Polda DIY, Minggu (31/8/2025) malam.

Ia juga mengimbau masyarakat yang mengetahui atau menjadi saksi dalam peristiwa yang dialami Rheza juga dapat memberikan keterangan kepada polisi.

“Apabila ada masyarakat yang bisa membantu juga mungkin ada saksi bagaimana saudara Rheza. Sementara ini yang kami lihat hanya dari media kami coba lihat berita media-media sosial apakah benar korban yang diperlakukan seperti itu,” kata Anggoro.

Menurutnya, adanya saksi akan berperan penting dalam pengungkapan kasus ini secara hukum, apabila keluarga menghendaki.

“Ini penting jadi kalau masyarakat memang menemukan, kasih ke saya supaya saya mudah melakukan penyelidikan nantinya. Pada tingkatan apabila keluarga menghendaki dilakukan penyelidikan kami siap,” pungkasnya.

Kapolda mengaku hingga kini belum bisa memastikan penyebab tewasnya Rheza.

Adapun informasi yang beredar di media sosial menyebut bahwa Rheza tewas karena menjadi korban kekerasan aparat setelah terjatuh dari motor.

Anggoro menyatakan, pihaknya sudah memonitor informasi yang beredar di media sosial meski mengakui bahwa pihaknya masih belum bisa memastikan kebenarannya.

“Sementara ini yang kami lihat hanya dari media, kami coba lihat berita media-media sosial, apakah benar korban yang diperlakukan seperti itu,” ujar Anggoro

Menanggapi insiden ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan, bahwa kejadian yang menimpa Rheza sudah jelas.

"Ya, saya kira semuanya sudah jelas kan apa yang terjadi," ujar Sigit, di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

Ia menyebut bahwa saat ini polisi tengah mendalami penyebab kematian Rheza.

"Dan saat ini sedang dilaksanakan pendalaman meninggalnya karena apa," imbuh dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Ini Penyebab Kematian Rheza Sendy Pratama Menurut RSUP Dr. Sardjito” dan “Kronologi Meninggalnya Mahasiswa Amikom Jogja Rheza Sendy Pratama, Versi Forum BEM DIY”.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.