Hari Ini, Polda Metro Jaya Umumkan Penyebab Kematian Diplomat Kemlu ADP

Polda Metro Jaya, kematian diplomat, Jakarta, lakban kuning, Kematian diplomat, diplomat muda kemlu, diplomat muda tewas, kematian diplomat kemlu, Kematian diplomat ADP, lakban di kepala diplomat, kematian diplomat arya daru, lakban di kepala korban, kematian diplomat kemenlu, Lakban kuning diplomat kemlu, diplomat muda, Hari Ini, Polda Metro Jaya Umumkan Penyebab Kematian Diplomat Kemlu ADP

Polda Metro Jaya dijadwalkan akan mengumumkan secara resmi penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP pada hari ini, Selasa (29/7/2025).

Hal ini disampaikan oleh Komisioner Kompolnas Choirul Anam usai bertemu penyidik di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/7/2025).

“Besok (hari ini) Polda Metro Jaya akan mengumumkannya,” ujar Anam kepada wartawan.

Anam mengatakan, dirinya telah melihat langsung hasil otopsi jenazah ADP yang ditunjukkan oleh penyidik. Namun, ia menolak memberikan detail lebih lanjut, karena hasil resmi akan disampaikan pihak kepolisian.

“Tadi kami ditunjukkan hasil otopsi, diterangkan apa saja yang dilakukan dalam konteks otopsi dan sebagainya,” ungkap Anam.

“Penyebab juga tidak bisa disebutkan di sini. Biar Polda Metro Jaya yang umumkan,” sambungnya.

Menurut Anam, penyidik telah menyelesaikan seluruh proses investigasi dan kini tinggal mempublikasikannya.

“Sepanjang yang kami ikuti tadi, harusnya memang tinggal diumumkan, karena enggak ada celah yang signifikan,” kata dia.

Ditemukan Tewas dengan Kepala Terlilit Lakban

Sebelumnya, ADP ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ditemukan, jasad korban tergeletak di atas kasur dengan kepala terlilit lakban kuning dan tubuh tertutup selimut biru.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian korban.

Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meski belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian korban.

Yang menarik, polisi menemukan sidik jari milik ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.

Namun, pihak penyidik masih menyelidiki lebih lanjut apakah lakban itu dipasang oleh korban sendiri atau oleh orang lain.

Aktivitas Terakhir ADP Sebelum Meninggal

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menyebut, ADP sempat beraktivitas di pusat perbelanjaan Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat, bersama rekan kerjanya sehari sebelum ditemukan meninggal dunia.

Ponsel milik ADP hingga kini belum ditemukan. Namun Reonald memastikan, hal itu tidak menghambat jalannya penyidikan karena percakapan terakhir korban dapat ditelusuri melalui laptop miliknya yang terhubung dengan email.

“Melalui email yang ada di koneksi laptopnya, kemudian dikombinasikan dengan (keterangan) istrinya,” jelas Reonald saat dikonfirmasi pada Senin (28/7/2025).

Percakapan yang terekam mencakup komunikasi ADP dengan atasan serta rekan kerja yang menemaninya saat berbelanja di mal tersebut.

“Terhubung percakapan dengan atasannya, dengan rekan kerjanya, termasuk rekan kerja yang saat itu sama-sama belanja di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat,” imbuhnya.

Reonald menambahkan, polisi juga telah memeriksa sopir taksi yang mengantar ADP dari Grand Indonesia ke indekosnya.

Lakban Kuning Dibeli di Yogyakarta

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, ADP diketahui membeli lakban kuning yang digunakan dalam kejadian tersebut di Yogyakarta, sekitar satu pekan sebelum ditemukan tewas.

“Terkait dengan lakban kuning, berdasarkan keterangan istri korban, lakban tersebut dibeli pada akhir Juni di Toko Merah, Gedong Kuning, Yogyakarta,” jelas Ade Ary.

Polisi juga menemukan lakban serupa di rumah ADP di Yogyakarta yang akan dijadikan barang bukti pembanding dalam penyelidikan.

Menurut penuturan rekan kerja ADP, lakban kuning memang biasa digunakan oleh pegawai Kemlu untuk menandai barang-barang saat bepergian ke luar negeri.

“Guna mempermudah mencari barang saat di bandara, mengingat fungsinya sebagai penanda karena warnanya yang mencolok,” ujar Ade Ary.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul