Bill Gates Ungkap Pekerjaan yang Mustahil Digantikan AI hingga 100 Tahun ke Depan, Minat Banting Setir?

Kecerdasan buatan (AI) kini tengah mengubah cara kita bekerja dalam skala besar. Mulai dari kantor, industri kreatif, hingga pabrik, otomatisasi kian menggantikan peran manusia.
Namun, di tengah kekhawatiran akan hilangnya jutaan pekerjaan, muncul kabar mengejutkan dari salah satu tokoh teknologi terbesar dunia, yakni Bill Gatest.
Pendiri Microsoft tersebut baru-baru ini menyampaikan pandangan unik tentang pekerjaan masa depan.
Menurutnya, ada satu profesi yang tetap akan menjadi milik manusia, bahkan dalam seratus tahun ke depan. Pekerjaan itu adalah pemrograman.
Sebelumnya, Bill Gates secara terbuka mengakui bahwa dirinya juga merasakan keresahan yang sama dengan banyak orang terkait pengaruh AI. “Saya juga takut,” ujarnya dalam wawancara dengan France Inter, seperti dikutip dari Le Ravi pada Rabu, 3 September 2025.
Namun di sisi lain, Gates juga menekankan bahwa AI menyimpan banyak potensi positif. World Economic Forum memperkirakan AI dapat menyebabkan hilangnya sekitar 85 juta pekerjaan di seluruh dunia pada tahun 2030.
Tetapi, teknologi baru ini juga diperkirakan akan menciptakan sekitar 97 juta peran baru di berbagai sektor. Jika dikelola dengan baik, transformasi ini dapat memberikan para pekerja lebih banyak waktu luang, sekaligus meningkatkan produktivitas global.
Mengapa Pemrograman Tetap 100% Manusia?

Ilustrasi menggunakan laptop di atas kasur.
Di antara banyak profesi, Gates menyoroti bahwa pemrograman memiliki ketahanan unik terhadap otomatisasi penuh. Menurutnya, ada sifat manusia yang tidak bisa ditiru mesin, yaitu kreativitas dan penilaian.
AI memang mampu mengotomatisasi tugas-tugas rutin seperti debugging kode. Namun inti dari pemrograman adalah pemecahan masalah secara inovatif dan penciptaan solusi baru, yang mana hal ini membutuhkan wawasan manusia.
Coding bukan hanya soal mengetik perintah, tetapi memahami persoalan kompleks dan menyusun jawaban yang tepat sasaran. Seperti yang ditekankan Gates, pekerjaan ini melibatkan lompatan kreatif dan intuisi yang tak bisa direplikasi algoritma.
Bagaimana AI Mengubah Profesi Lain?
Programmer memang lebih terlindungi, tetapi profesi lain menghadapi tantangan yang berbeda. Gates mencontohkan bidang energi dan biologi, di mana keahlian manusia masih sangat penting karena adanya aspek etis dan pertimbangan yang kompleks.
Sebaliknya, pekerjaan seperti asisten administrasi atau desainer grafis, lebih rentan terdampak AI generatif. Tugas-tugas rutin dalam bidang ini bisa dilakukan lebih cepat dan murah oleh mesin, sehingga pekerja harus mencari cara baru untuk menambah nilai di perannya.
Riset dari France Travail juga menekankan pentingnya pemikiran kritis manusia dan kemampuan menyelesaikan masalah kompleks. Kedua keterampilan ini akan menjadi “benteng” terhadap dominasi AI di bidang-bidang teknis.