Anak Kembali Ke Sekolah di Momen Demonstrasi yang Masih Berlanjut? Begini Tips Pastikan Anak Tetap Aman

Ilustrasi terjebak di kerumunan demonstrasi
Ilustrasi terjebak di kerumunan demonstrasi

Setelah menjalani pembelajaran dari rumah (SHF) beberapa waktu belakangan ini. Kamis 4 September 2025, sejumah sekolah sudah menerapkan kembali sistem belajar dari sekolah.

Meski menjadi sebuah kelegaan bagi ibu yang anak-anaknya kembali bersekolah secara offline. Namun tidak dipungkiri bahwa ada sedikit rasa takut atau cemas yang mengancam orang tua ketika anak-anak mereka terjebak di kerumunan orang.

Kekhawatiran yang dimaksud mulai dari mencari kepulangan yang aman, rute yang aman, dan dampak psikologisnya bagi anak. Orang tua perlu strategi konkret untuk menjaga keselamatan anak, mulai dari rute jalanan hingga edukasi yang tepat dan dukungan dari sekolah. Berikut ini tipsnya untuk pembaca.

Pilih Rute Aman dan Gunakan Fasilitas Jalan yang Memadai

  • Gunakan rute yang telah dievaluasi dengan baik
    Menurut program Safe Routes to School (SRTS) di AS, lingkungan yang dirancang khusus untuk anak, seperti trotoar, zebra cross sederhana, pencahayaan memadai, dan kecepatan lalu lintas yang dikurangi sangat efektif dalam melindungi anak saat berjalan ke sekolah .
  • Manfaatkan konsep "walking bus" saat memungkinkan
    Konsep walking bus, grup anak berjalan bersama didampingi orang dewasa dan terbukti secara riset meningkatkan jumlah anak yang berjalan ke sekolah dengan aman, sekaligus meningkatkan aktivitas fisik mereka.

Ajarkan Anak Prinsip Dasar Keamanan Jalan

  • Hindari gangguan, gunakan fasilitas pejalan kaki
    Anak perlu diajari untuk selalu menggunakan trotoar atau zebra cross, menyeberang setelah melihat ke kiri dan kanan, serta tidak menggunakan headphone saat berjalan.
  • Ajarkan untuk memahami situasi dan bertindak saat bahaya muncul
    Pakar keselamatan menyarankan anak dilatih mengenali situasi berisiko seperti seseorang mencurigakan atau kendaraan yang mencurigakan—dan segera menjauhi, termasuk berpindah ke sisi jalan yang lebih aman.

Edukasi Psikologis: Bicara tentang Demo dengan Anak

  • Validasi perasaan mereka dan komunikasikan langkah perlindungan
    Para psikolog tekankan pentingnya menanyakan apa yang anak lihat atau rasakan tentang demo, lalu memberikan penjelasan dan rasa aman: “Apa yang kamu lihat?
    Bagaimana perasaanmu? Kami akan memastikan kamu aman,” ungkap para ahli di Psychological Science

Persiapan Darurat Saat Demo Bisa Memburuk

  • Rencana komunikasi dan titik temu
    Situs WIRED memberikan tips penting seperti menentukan titik temu jika terpisah, merencanakan beberapa rute cadangan, dan menyertakan nomor darurat yang mudah dihubungi.

Peran Sekolah: Koordinasi dan Keamanan Terpadu

  • Sekolah perlu informasikan dan koordinasikan rencana keamanan
    Situs San Diego County Office of Education menyarankan sekolah bekerja sama dengan aparat setempat untuk merancang rencana kontinjensi termasuk petugas di sekolah dan rutin menginformasikan orang tua melalui surat, grup, atau pesan otomatis.