Karyawan Hyundai Gelar Mogok Kerja, Tuntut Naik Gaji

Hyundai Motors sedang menghadapi ancaman mogok kerja. Kegiatan tersebut bakal dilakukan secara serentak oleh ribuan karyawan jenama asal Korea Selatan ini.

Mengutip Reuters pada Kamis (04/09), serikat pekerja Hyundai berencana menggelar aksi ini selama tiga hari.

“Para pekerja akan meninggalkan pekerjaan selama dua jam pada Rabu dan Kamis. Lalu selama empat jam di Jumat,” tulis laporan tersebut.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk protes ribuan karyawan. Sebab mereka menuntut adanya kenaikan gaji atau upah.

Dugaan Penyebab Tiga Pekerja Pabrik Hyundai Tewas saat Tes Mobil

Serikat juga meminta usia pensiun di pabrik Hyundai diubah. Menjadi 64 tahun dari 60 tahun yang ditetapkan secara hukum.

Lalu mereka turut menuntut pengurangan hari kerja, menjadi hanya 4,5 hari saja dalam seminggu.

Tak berhenti sampai di situ, perusahaan diminta membayarkan bonus sebesar 30 persen dari laba bersih Hyundai pada 2024 lalu.

Dalam laporan yang sama, mogok kerja para karyawan Hyundai dilakukan setelah mayoritas anggota serikat memberikan suara pada 25 Agustus.

Mereka memberi dukungan buat menggelar aksi kali ini. Sehingga ribuan karyawan bakal turut ambil bagian.

Terlebih penyampaian pendapat tersebut dilakukan di tiga pabrik Hyundai, yakni yang berada di Ulsan, Jeonju maupun Asan.

Tentu perusahaan wajib mendengarkan aspirasi para serikat pekerja. Mengingat sejumlah produksi mobil bakal terdampak.

Seperti contoh Hyundai Kona, Tucson, Santa Fe, Palisade, Sonata dan Grandeur. Selain itu mogok kerja diperkirakan juga bakal menghambat proses produksi Genesis G70, G80, G90, GV60, GV70 serta GV80.

Oleh sebab itu manufaktur asal Korea Selatan ini, mau tidak mau membuka ruang diskusi dengan para pekerja.

Hyundai di Indonesia

Sementara itu di Indonesia, Hyundai dikabarkan tengah bersiap memasarkan mobil baru buat konsumen di dalam negeri, misal Ioniq 9.

Sebab Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Hyundai Ioniq 9 sudah terdaftar, yakni dengan kode IONIQ 9 EV CAL 4X4AT.

NJKB dari mobil listrik satu ini memiliki nilai sampai Rp 699 juta. Namun angka tersebut bukan harga yang akan ditawarkan ke konsumen.

Masih ada sejumlah pajak yang harus ditanggung pembeli di Tanah Air. Sehingga banderol di atas dipastikan akan lebih tinggi.