SAIC Yakin Mobil Listrik China Mampu Bersaing Secara Global

Mobil listrik China kini kian bersaing ketat dengan mobil listrik buatan Jepang hingga Eropa. Bahkan persaingan kian gemuk sejalan dengan berbagai merek baru yang bermunculan.
"Kami memulai perjalanan globalisasi kami dimulai tahun 2015, hingga sekarang sudah 10 tahun. Jadi, jika melihat peta sebaran jaringan penjualan kami secara global ada lebih dari 3.000 cabang diler," katanya di acara Auto Shanghai 2024, Rabu (23/4/2025).

Bertempat di Thailand International Motor Expo 2023 ke-40 yang berlangsung di Impact Muang Thong Thani, Bangkok, SAIC Motor-CP dan MG Sales (Thailand) resmi meluncurkan dua mobil listrik terbaru, yaitu MG Cyberster dan IM LS6.
Jia juga mengatakan, saat ini SAIC memang fokus pada pasar global. Sebab menurutnya teknologi kecerdasan dan elektrifikasi pada kendaraan buatan Tiongkok benar-benar berbeda dengan pasar di seluruh dunia.
"Contohnya, untuk Eropa stasiun pengisian daya mereka tidak sebanyak di Tiongkok. Pengisian dayanya juga tidak begitu praktis. Maka dari itu kami benisiatif memperkenalkan produk yang tepat," kata Jia.
Namun tidak bisa dipungkiri, menurut Jia, di pasar Asia mobil buatan Jepang memang sudah sangat dikenal dalam pasar otomotif global.
Maka dari itu SAIC sebagai produsen mobil di China merancang mobil yang tidak kalah hebat dari pabrikan Jepang, salah satunya menonjolkan produk mobil listrik.
"Begitu Anda mengendarai mobil listrik buatan China, Anda juga akan merasakan pengalaman yang sama sekali berbeda. Itulah yang kami lakukan untuk pasar global tertentu" katanya.
Sebagai informasi, saat ini China menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dalam industri otomotif, termasuk menghasilkan mobil dengan penggerak listrik, hybrid, plug in hybrid dan konvensional.
Hal itu juga dilakukan oleh SAIC yang kini menaungi merek Maxus, MG, Wuling, Baojun, IM, Rising Auto, Roewe, Baojun, Hongyan dan Sunwin.