Penjualan Mobil Turun Pada April 2025, Ini Penyebabnya

– Penjualan mobil secara nasional pada April 2025 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini terjadi baik pada penjualan secara wholesales maupun retail.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, mengatakan bahwa penurunan penjualan pada April 2025 merupakan hal yang wajar karena adanya libur panjang Idul Fitri, yang membuat jumlah hari kerja lebih sedikit dibanding bulan sebelumnya.
"Kalau April jangan dipakai untuk ukuran karena libur panjang, karena bulan pendek. Lebaran. Awal April masih libur Lebaran, senang-senang," ujar Jongkie saat ditemui di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
"Tidak bisa, para sales sedang pulang kampung, diminta balik jualan mobil. Jadi (penurunan) itu wajar. Jadi begini, amati setiap tahun bulan Ramadhan dan Lebaran pasti turun," lanjutnya.
Mengacu pada data yang sama, total penjualan mobil secara wholesales pada April 2025 sebesar 51.205 unit sebenarnya mencatatkan kenaikan sebesar 5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan April 2024 yang mencapai 48.764 unit.

Pada PEVS 2025, booth BYD dan DENZA menempati satu area seluas 800 m² yang terintegrasi di Hall B3, booth A5.
Namun demikian, penjualan ritel atau penjualan dari diler ke konsumen tercatat turun 3,2 persen yoy, dari 58.890 unit pada April 2024 menjadi 57.031 unit pada April 2025.
Jongkie mengatakan bahwa jika melihat periode Januari–April 2025, penjualan mobil memang menunjukkan tren perlambatan. Namun hal itu juga mencerminkan kondisi ekonomi nasional.
"Betul, kemarin baru diumumkan pertumbuhan ekonomi kita 4,87 persen, betul kan. Itu sudah menjawab bahwa memang keadaan pertumbuhan ekonomi kita saja cuma segitu, biasanya 5,1–5,2 persen," ungkap Jongkie.
"Sehingga kalau ada penurunan itu wajar. Sekarang kita berdoa bersama agar pertumbuhan ekonomi naik, kedua rupiah jangan melemah, ketiga suku bunga kalau bisa jangan naik," tambahnya.