Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Sempat Menghilang, Benarkah Terkait Kasus Dana Hibah?

Kusnadi, Sidoarjo, Surabaya, sidoarjo, kusnadi, dana hibah jatim, Kusnadi dilaporkan hilang, Mantan ketua DPRD Jatim hilang, Kusnadi dijemput 3 orang, Mantan Ketua DPRD Jatim ditemukan linglung, mantan ketua dprd jatim kusnadi, mantan ketua dprd jatim, kusnadi cari obat alternatif, Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Sempat Menghilang, Benarkah Terkait Kasus Dana Hibah?, Diantar Teman Lama, Bukan Orang Tak Dikenal, Tak Sempat Beri Kabar, Charger HP Tertinggal di Mobil, Kronologi Laporan Kehilangan, Respons Keluarga: Kondisinya Bingung, Tapi Sehat, Latar Belakang dan Kaitan dengan Kasus Hibah APBD Jatim

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di Bangkalan, Madura, setelah sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Kusnadi menegaskan bahwa dirinya tidak diculik maupun hilang, melainkan tengah mencari pengobatan alternatif untuk penyakit kanker getah bening yang dideritanya.

“Saya tidak diculik, saya tidak melarikan diri, saya tidak hilang, saya tidak menghilang, saya tidak dianiaya. Malah di sana itu dikasih makan sate, dikasih makan gulai pas Lebaran Haji,” ujar Kusnadi kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

Kusnadi mengaku bahwa kepergiannya ke Madura merupakan inisiatif pribadi untuk menemui seorang kiai di Pamekasan, dalam rangka mencari pengobatan alternatif.

Ia menderita kanker getah bening stadium 3 dan telah menjalani 17 kali kemoterapi.

“Terus terang ini memang latar belakang yang utama saya mau cari obat, tambahan doa suwuk. Alhamdulillah tadi dibawakan air, minyak dan salep,” ujarnya.

Diantar Teman Lama, Bukan Orang Tak Dikenal

Kusnadi menjelaskan bahwa dirinya dijemput oleh tiga orang yang sudah dikenalnya sejak lama. Ketiganya merupakan warga Madura yang juga teman semasa aktif di organisasi kemahasiswaan.

“Ya kenal, kenal banget, bukan baru kemarin saja. Mohon maaf, yang ngajak saya kemarin itu walaupun tidak satu angkatan, mereka satu organisasi kemahasiswaan yang sama dengan saya,” jelas Kusnadi.

Ketiganya diketahui datang ke peternakan milik Kusnadi di Balongbendo, Sidoarjo, pada Rabu (4/6/2025), dalam rangka survei usaha pembukaan Warung Madura.

“Dua orang satu sopir, dia ke sini sedang melakukan survei untuk membuka Warung Madura,” kata Kusnadi.

Ia menambahkan, para sahabat lamanya itu kerap menginap di peternakan miliknya saat berkunjung ke Sidoarjo.

“Dia sering tidur di tempat saya, walaupun di kursi dan sama tetangga juga baik-baik saja,” ujarnya.

Tak Sempat Beri Kabar, Charger HP Tertinggal di Mobil

Kusnadi mengakui bahwa dirinya salah karena tidak memberi tahu keluarga sebelum pergi.

“Saya mohon maaf sekali kepada seluruh masyarakat dan saya mohon maaf betul,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan alasan ponselnya sulit dihubungi. Menurutnya, charger ponsel tertinggal di mobil temannya sehingga ia tidak bisa mengisi daya. “

Setelah dapat pinjaman charger, saya kaget dengan ramainya pemberitaan dan langsung minta anak saya menjemput,” kata Kusnadi.

Kepada wartawan, ia kembali menegaskan, “Dalam kondisi pikun, linglung gitu ya ndak,” menanggapi kabar dirinya dalam kondisi linglung saat ditemukan.

Kronologi Laporan Kehilangan

Kusnadi dilaporkan hilang oleh anaknya, Teddy Kusdita Kunong, ke Polsek Balongbendo, Sidoarjo, pada Minggu (8/6/2025), setelah tidak diketahui keberadaannya sejak dijemput tiga orang pada Rabu (4/6/2025). Laporan tersebut tercatat dalam STPLKO/02VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN.

Kapolsek Balongbendo, AKP Sugeng Sulistyono, membenarkan laporan tersebut. “Benar (dilaporkan) hari Minggu jam 11.00 WIB,” katanya kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).

Berdasarkan keterangan keluarga, Kusnadi terakhir terlihat di peternakan ayam miliknya di Dusun Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, pada pukul 11.00 WIB.

Ia dijemput oleh tiga orang menggunakan mobil Daihatsu Grandmax, dan sejak itu nomor ponselnya tidak dapat dihubungi.

Hasil pelacakan menunjukkan sinyal terakhir ponsel Kusnadi berada di wilayah Pamekasan pada 8 Juni 2025, pukul 00.58 WIB.

Setelah informasi orang hilang disebarluaskan melalui siaran Radio Suara Surabaya dan media sosial, warga melaporkan bahwa Kusnadi ditemukan di perempatan jalan di Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan, Madura.

Kapolsek Tanah Merah, AKP Eko Siswanto, membenarkan bahwa Kusnadi ditemukan di wilayah hukumnya.

“Kami terima info kalau yang bersangkutan ditemukan di Tanah Merah,” ujarnya, Senin (9/6/2025).

Eko mengatakan Kusnadi telah dijemput oleh keluarganya tanpa laporan resmi ke polisi.

"Sepertinya sudah dijemput oleh pihak keluarga. Namun kami belum mendapat laporan apa pun. Dan menurut info yang kami peroleh kondisinya juga linglung,” ucapnya.

Respons Keluarga: Kondisinya Bingung, Tapi Sehat

Teddy Kusdita Kunong menyampaikan bahwa saat ditemukan, ayahnya dalam kondisi bingung dan tidak ingat bagaimana bisa sampai ke Madura.

“Lebih ke kenapa kok bisa sampai ke Madura saja. Tapi saya tanya sehat apa enggak, Papa jawab sehat tetapi tidak tahu kenapa bisa sampai di Madura,” katanya.

Teddy menyebut, Kusnadi hanya mengingat sedang membeli pakan ternak ayam sebelum dijemput.

“Seingatnya, waktu tadi malam Beliau matur (bilang) dijemput orang sekalian beli pakan ternak ayam tapi setelah itu lupa dan heran kenapa di Madura,” ungkapnya.

Meski demikian, saat dijemput dan dalam perjalanan pulang ke Sidoarjo, Kusnadi sudah bisa diajak berkomunikasi dengan lancar.

“Beliaunya diajak ngobrol karena sepanjang perjalanan saya jemput saya ajak ngobrol dan nyambung,” tambah Teddy.

Latar Belakang dan Kaitan dengan Kasus Hibah APBD Jatim

Kusnadi merupakan Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019–2024 sekaligus mantan Ketua DPD PDIP Jatim. Ia tidak mencalonkan diri lagi dalam Pileg 2024 karena alasan kesehatan.

Sebelumnya, pada Februari 2023, ia mundur dari jabatannya di PDIP usai namanya terseret dalam kasus korupsi dana hibah APBD Jatim.

Dalam kasus tersebut, Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak, divonis 9 tahun penjara karena menerima suap dana hibah sebesar lebih dari Rp 39 miliar.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemudian menetapkan 21 tersangka baru sejak Juli 2024, yang terdiri dari empat penerima dan 17 pemberi suap. Namun, hingga kini identitas mereka belum diumumkan.

“Mengenai nama tersangka dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan para tersangka akan disampaikan kepada teman-teman media pada waktunya bilamana penyidikan dianggap telah cukup,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika.

Kusnadi sendiri telah beberapa kali menjalani pemeriksaan sebagai saksi, terakhir pada 14 Mei 2025 di kantor BPKP Jatim di Sidoarjo.

Pemeriksaan itu juga melibatkan saksi dari kalangan swasta, notaris, dan petani.

Saat ditanya apakah hilangnya Kusnadi berkaitan dengan kasus tersebut, Teddy menjawab, “Kalau soal itu saya tidak tahu.”

Kini Kusnadi sudah kembali berada di Sidoarjo bersama keluarganya. Meski telah mengklarifikasi bahwa ia tidak diculik, Kusnadi menyampaikan permintaan maafnya kepada publik dan media.

“Tapi ya teman-teman media semua terima kasih. Tadi juga saya sudah klarifikasi dan saya mohon maaf sekali untuk seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

SUMBER: Penulis: Izzatun Najibah, Achmad Faizal / Editor: Icha Rastika, Andi Hartik)