Jawaban Jetour Usai Penjualan Mobil Barunya Terperosok 80 Persen

Mei 2025 menjadi bulan yang sulit bagi pabrikan asal Cina. Penjualan mobil baru mereka merosot cukup tajam.

Jetour menjadi yang paling parah terperosok. Jenama asal Tiongkok ini pun buka suara mengenai situasi sedang dialami.

“Fluktuasi penjualan adalah hal wajar dalam dinamika pasar otomotif,” ungkap Moch. Ranggy Rahadiansyah, Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia kepada KatadataOTO, Kamis (12/06).

Menurut Ranggy ada banyak faktor yang mempengaruhi penjualan mobil baru Jetour dalam satu periode tertentu.

Jetour

Termasuk misalnya kondisi ekonomi makro sampai daya beli masyarakat usai momentum tertentu. Seperti periode libur panjang atau hari raya yang menyerap banyak pengeluaran.

“Namun hal ini bukanlah indikator tunggal performa, melainkan bagian dari strategi konsolidasi awal kami di pasar Indonesia,” ia melanjutkan.

Kemudian ia menjelaskan bahwa, Jetour bakal fokus membangun pondasi yang kuat melalui kebijakan produk.

Selain itu mereka juga ingin mengatur dan membuat sistem distribusi yang lebih terarah ke depannya.

“Data Gaikindo menjadi masukan berharga untuk mengkaji tren pasar dan preferensi konsumen. Sekaligus memperkuat strategi penjualan, pemasaran hingga layanan purna jual,” tegas Ranggy.

Lebih jauh ia menuturkan bahwa Jetour bakal memonitor pergerakan pasar, terutama buat model sport utility vehicle (SUV).

Sehingga dapat memberikan inisiatif terbaik agar semakin banyak konsumen bisa merasakan pengalaman memiliki mobil Jetour.

Sekadar mengingatkan, menurut data gabungan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jetour mengirimkan 20 unit kendaraan roda empat mereka dari pabrik ke diler (wholesales) di bulan lalu.

Jumlah tersebut sama seperti perolehan pada April 2025. Sehingga tidak ada perubahan sama sekali.

Sementara bila dibandingkan dengan Februari maupun Maret 2025 sangat jauh berbeda. Sebab di dua bulan itu Jetour mengirimkan 82 serta 64 unit.

Bila dijumlah wholesales kendaraan roda empat jenama asal Negeri Tirai Bambu itu di 2025 adalah 186 unit

Di sisi lain penurunan penjualan mobil Jetour sangat terasa di sisi ritel atau dari diler ke konsumen di Tanah Air.

Masih dalam data yang sama, pada Mei 2025 Jetour hanya mampu menjual 11 produk mereka saja.

Jika dibandingkan dengan perolehan April 2025, terdapat penurunan cukup dalam yakni 80 persen dari 55 unit.

Sedangkan pada Februari serta Maret 2025, Jetour berhasil menjual 60 serta 50 unit kendaraan roda empat mereka.

Secara keseluruhan, penjualan ritel Jetour di Tanah Air hanya berada di angka 176 mobil saja dalam empat bulan.

Patut diketahui, mereka telah memasarkan dua model untuk para konsumen di Indonesia. Ada dari Jetour Dashing maupun X70 Plus.

Jetour juga menjadi satu-satunya produsen asal Tiongkok yang hanya menjual unit bensin murni. Sedangkan merek lain memberikan pilihan lini elektrifikasi.

Bahkan brand-brand seperti Chery, Jaecoo hingga BYD meraup banyak konsumen dari penjualan electric vehicle (EV).