Hasil Tes Akselerasi Citroen C5 Aircross di Indonesia

Kehadiran Citroen C5 Aircross sebagai sport utility vehicle (SUV) medium bergaya Perancis menjadi daya tarik tersendiri untuk pasar dalam negeri.
Pasalnya, dengan banderol Rp 968 juta on-the-road DKI Jakarta, mobil tidak hanya menonjolkan desain yang khas, tapi juga mempertahankan karakter suspensi lembut dengan performa mumpuni, untuk dijadikan kendaraan harian.
Di atas kertas, C5 Aircross menggunakan platform baru, yakni Efficient Modular Platform (EMP) 2, yang digunakan juga pada Peugeot 3008 dan 5008. Sehingga, mobil memiliki aerodinamika dan titik gravitasi optimal walau bodinya terbilang bongsor.
Tes akselerasi Citroen C5 Aircross pada mode berkendara Eco
Sementara di balik bonetnya, dibekali mesin 1.6L dipadukan dengan girbox otomatis 6 percepatan, yang disempurnakan sehingga mampu menghasilkan tenaga 165 daya kuda (dk) dan torsi puncak 240 Nm.
Sebagai upaya menunjang pengendaraan, disediakan pula tiga mode berkendara yaitu Eco, Normal, serta Sport.
Selama pengujian redaksi, mode Eco membuat tarikan terasa halus dan hemat bahan bakar. Mode Normal memberikan keseimbangan antara efisiensi dan respons gas.
Sementara di mode Sport, tenaga mesin terasa lebih padat, setir menjadi sedikit lebih berat, serta perpindahan gigi menahan RPM lebih tinggi sehingga cocok dinikmati di jalan tol.
Tes akselerasi Citroen C5 Aircross pada mode berkendara Sport
Untuk membuktikan keandalan mesin C5 Aircross, redaksi mencoba mengukur seberapa cepat akselerasi mobil dengan alat Racelogic, pengukur kecepatan berdasarkan GPS. Alat tersebut bisa tercatat akselerasi dari 0-60 kilometer per jam (kpj) dan 0-100 kpj.
Pada mode berkendara Eco, tercatat bahwa untuk mencapai kecepatan 0-60 kpj, mobil hanya membutuhkan 5,7 detik. Sementara pengetesan 0-100 kpj tercatat membutuhkan waktu 12,1 detik.
Sementara pada mode Sport, terasa ada sedikit perbedaan di mana 0-60 kpj membutuhkan waktu 5,4 detik dan 11,4 detik pada pengetesan 0-100 kpj.