Meta Beli Saham Induk Ray-Ban Rp 61 Triliun

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Meta Platforms Inc., baru saja menggelontorkan dana sebesar 3 miliar euro atau sekitar Rp 61 triliun (kurs Rp 20.400) untuk membeli hampir 3 persen saham di perusahaan kacamata terkemuka dunia, EssilorLuxottica.
Langkah ini menandai strategi jangka panjang Meta dalam memperkuat ekosistem kacamata pintar (smart glasses) berbasis kecerdasan buatan (AI), serta memperluas jangkauan perangkat wearable di pasar global.
EssilorLuxottica merupakan produsen di balik sejumlah merek kacamata ternama seperti Ray-Ban, Oakley, dan Persol.
Perusahaan ini juga menjadi mitra utama Meta dalam pengembangan Ray-Ban Meta Smart Glasses, kacamata pintar yang diluncurkan pada 2023 dan mendapatkan pembaruan teknologi di tahun-tahun berikutnya.
Baru-baru ini, Meta juga menggandeng Oakley (yang juga dimiliki EssilorLuxottica) untuk merilis model Oakley Meta HSTN. Perangkat ini mengusung teknologi AI dengan fitur kamera resolusi tinggi, speaker terbuka (open-ear audio), dan ketahanan terhadap cipratan air.
Menurut sumber Reuters, Meta berpotensi meningkatkan kepemilikannya di EssilorLuxottica hingga 5 persen dalam waktu dekat. Meski tidak mengumumkan tujuan pasti dari pembelian saham tersebut, analis menilai investasi ini erat kaitannya dengan ambisi Meta menjadikan AI wearable sebagai produk massal.
Kolaborasi Meta dan EssilorLuxottica juga dikabarkan akan diperluas, termasuk menjajaki kemungkinan produksi model baru dari berbagai merek kacamata dalam naungan grup tersebut, dilansir KompasTekno dari Yahoo Finance, Rabu (9/7/2025).
Kacamata pintar (smart glasses) Ray-Ban Meta varian Skyler Shiny Chalky Gray dengan lensa Transitions® Sapphire.
EssilorLuxottica sendiri berencana memperluas kapasitas produksi untuk smart glasses, menandakan bahwa permintaan dan minat konsumen terhadap perangkat tersebut mulai meningkat. Investasi Meta diprediksi akan mempercepat pengembangan teknologi, distribusi, dan skala produksi global.
Dengan investasi ini, menurut keterangan resmi perusahaan, Meta bukan hanya menjadi mitra teknologi, tetapi juga pemegang saham strategis yang punya peran penting dalam arah bisnis wearable masa depan.
Langkah Meta ini sejalan dengan strategi besarnya di sektor AI, termasuk memperkuat ekosistem perangkat keras yang mampu menjalankan AI secara real-time, tanpa tergantung pada ponsel atau cloud.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu diketahui sedang agresif membangun Superintelligence Labs, merekrut talenta terbaik AI dari OpenAI, Google, dan perusahaan teknologi lainnya.
Dengan menggandeng EssilorLuxottica secara lebih erat, Meta menunjukkan bahwa perangkat wearable seperti kacamata pintar adalah bagian krusial dari masa depan AI, bukan sekadar pelengkap ponsel, tapi alat utama dalam cara manusia berinteraksi dengan teknologi.