Indonesia Belum Bisa Bikin Mobil Listrik Karena Hal Ini

 Vietnam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang sudah mampu melakukan produksi mobil listrik.

Di lain sisi, Indonesia justru belum dapat mewujudkan hal tersebut. Padahal apabila ditelaah Indonesia memiliki sumber daya jauh lebih berlimpah dan memadai dibandingkan Vietnam.

Menurut peneliti, ada beberapa hal bisa diadopsi dari Vietnam jika pemerintah Indonesia berminat mengembangkan produk dalam negeri dan memiliki pabrik sendiri.

“Di Vietnam, mereka ambil orang terbaiknya. Misalnya untuk baterai, dia ambil direktur orang Korea,” kata Prov. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute di sela acara diskusi Populix x Forwot beberapa waktu lalu.

Lama Tak Ada Kabar, VinFast VF 6 Debut RI Seharga Rp 300 Jutaan

Kemudian buat ahli mesin yang akan menangani produk, Prof. Evvy ungkap Vietnam mempercayakannya kepada tenaga ahli mesin terbaik dari Swiss.

“Lalu orang desainnya dari Italia, semua ahli. Itu untuk apa? Mengembangkan produk berkualitas dan (berstandar) internasional,” kata Prof. Evvy.

Produk buatan Vietnam itu juga melalui standar pengetesan ketat sehingga memenuhi persyaratan agar bisa diekspor ke berbagai negara.

Namun yang jadi hal penting, Prof. Evvy menyorot banyak tenaga kerja Vietnam juga turut diberdayakan langsung membawahi para ahli.

“Ketika sudah berkembang, lima tahun kemudian (para ahli) pensiun kembali ke negaranya, (pabrik) sekarang jadi punya siapa? Vietnam, second layer-nya. Menurut saya kita belajar dari Vietnam,” tegas Prof. Evvy.

Tanpa strategi terstruktur, Indonesia belum akan bisa melakukan perakitan mobil listrik secara mandiri atau memiliki pabrik dengan utuh.

Pengiriman VinFast VF 6 ke Konsumen Bakal Dimulai Akhir Juni 2025

“Indonesia itu jangan cuma menjadi market saja, orang jualan di sini. Nilai tambahnya di mana? Di negara mereka,” kata dia.

Ia berharap di masa mendatang Indonesia bisa memiliki kemampuan melakukan produksi mobil listrik yang menggunakan baterai serta material-material lain dari dalam negeri.

Dia menegaskan Indonesia harus segera mulai dari sekarang apabila tidak ingin ketinggalan dengan negara tetangga lain di Asia Tenggara.