Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan jantung konservasi bagi beragam jenis flora dan fauna khas Indonesia.

Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya/etnis, dunia bawah air, edukasi, jalur offroad, jalur sepeda gunung, air terjun, pendakian, hingga wisata sejarah.

"Tambora bukan sekadar gunung. Ia adalah jantung konservasi dan warisan sejarah dunia yang harus kita jaga bersama," kata Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Sulaiman Umar, dikutip Rabu (30/7).

Terdapat empat jalur pendakian utama untuk mencapai puncak Tambora. Dua jalur meliputi Doro Ncanga dan Pancasila yang berada di wilayah Kabupaten Dompu. Sedangkan, dua lainnya Jalur Piong dan Kawinda Toi terletak di Kabupaten Bima.

Kawasan Taman Nasional Tambora memiliki dua wisata alam non-pendakian di wilayah Resort Kawinda To’i, Kabupaten Bima dan Sanctuary Rusa di wilayah Resort Doro Ncanga, Kabupaten Dompu.

Kemenhub telah menggelar sejumlah kegiatan untuk menjaga keanekaragaman ekosistem flora dan fauna Gunung Tambora pada 22-25 Juli 2025 lalu.

Dalam kesempatan itu, Wamen Sulaiman meresmikan Sanctuary Rusa dan melepasliarkan seekor rusa timor betina ke habitat alami. Dilansir Antara, rusa timor betina yang dilepasliaarkan itu diberi nama Bora sebagai simbol harapan terhadap kelestarian hutan dan perlindungan satwa.

Kemenhut bersama Pemerintah Daerah setempat juga menanam pohon klicung yang memiliki nama ilmiah Diospyros macrophylla wujud komitmen rehabilitasi ekosistem dan pelestarian flora lokal. Pohon itu merupakan tanaman khas Nusa Tenggara Barat.

"Tambora adalah anugerah dan titipan generasi mendatang," tandas orang nomor dua di Kementerian Kehutanan RI itu. (*)