Mewujudkan Indonesia Terkoneksi: Strategi Telkomsel Hadirkan Hyper 5G

Menghadirkan jaringan seluler generasi kelima (5G) tanpa putus (contiguous) di suatu negara secara merata agaknya menjadi impian dari sebuah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi, tak terkecuali Telkomsel.
Operator seluler "pelat merah" ini punya misi besar untuk menghadirkan layanan 5G (Hyper 5G) ke semua penjuru Indonesia. Tujuannya jelas, yaitu untuk mengurangi kesenjangan sekaligus mengakselerasi transormasi digital di Tanah Air.
Misi menghadirkan Hyper 5G Telkomsel di Indonesia ini dimulai sejak Mei 2021 lalu. Kala itu, jaringan 5G Telkomsel bisa dinikmati di beberapa titik tertentu di Jabotabek, Solo, Medan, Balikpapan, Bandung, Surabaya, hingga Makassar.
Seiring berjalannya waktu, layanan Hyper 5G diperluas, dan beberapa kota besar kini sudah mendapatkan jaringan 5G Telkomsel contiguous, termasuk Bandung Raya.
Di kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan industri kreatif tersebut, layanan 5G Telkomsel kini hadir lebih luas dari sebelumnya.
Pada awalnya sejak Mei 2021 lalu, layanan 5G hanya hadir di Telkom University, ITB, kawasan residensial Batununggal, dan beberapa titik strategis lain. Kini, Hyper 5G bisa dinikmati di seluruh area Bandung Raya, yaitu mencakup:
- Jl. Merdeka, Jl. Riau, Jl. Pajajaran, Jl. Supratman, hingga Pasteur dan A. Yani
- Pusat perbelanjaan: Trans Studio Mall, Paris Van Java, 23 Paskal, Summarecon Mall
- Fasilitas umum dan pemerintahan: Gedung Sate, Alun-Alun Bandung, Masjid Al-Jabbar
- Lembaga pendidikan: ITB, UNPAD, Telkom University
- Transportasi publik: Stasiun Bandung, KCIC Tegalluar, Padalarang, Bandara Kertajati
- Kawasan hunian dan olahraga: Podomoro Park, Batununggal, Stadion GBLA
Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna mengatakan jaringan 5G contiguous di Bandung Raya ini ditopang oleh 172 unit Base Transceiver Station (BTS) 5G aktif yang tersebar di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, hingga Majalengka.
Indra menjelaskan wilayah ini dipilih jadi fokus perluasan jaringan Hyper 5G Telkomsel karena kondisi dan konsumsi data masyarakat di area ini sudah memenuhi syarat yang ditentukan perusahaan.
"Penetrasi perangkat 5G di Bandung sudah mencapai 23 persen dan konsumsi data per pelanggan berada di angka 202 GB per bulan.
Ini cukup kuat untuk menjadi dasar pengembangan jaringan 5G secara lebih luas di area tersebut," ujar Indra kepada KompasTekno di sebuah acara di Bandung beberapa waktu lalu.
Kecepatan tembus 730 Mbps
Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna (tengah) di acara 5G Covwrage Expansion Bandung yang digelar di Wheels Coffee & Roasters, Bandung, Senin (21/7/2025).
Secara teori, jaringan 5G memberikan kecepatan internet yang lebih "ngebut" dibanding 4G.
Dalam uji coba internal yang dilakukan di area Dago, Bandung performa jaringan Hyper 5G Telkomsel mencapai 730 Mbps untuk proses unduh (download), dengan rata-rata di 241 Mbps.
Kemudian untuk aktivitas unggah (upload), kecepatannya bisa mencapai 161 Mbps dengan rata-rata 88 Mbps. Lalu untuk jeda jaringan atau latency berkisar di angka terendah 13 milidetik (ms), dengan rata-rata 22 ms.
Vice President Area Network Operation Jabotabek Jabar, Iswandi mengatakan kecepatan seperti ini sebenarnya belum cukup ideal untuk 5G, namun sudah lebih cepat apabila dibandingkan dengan 4G.
"Kecepatan 5G kami ini setidaknya 4 kali lebih cepat dibandingkan 4G, dengan latensi 3 kali lebih rendah. Artinya, kecepatan 5G kami memungkinkan pengalaman digital yang lebih mulus untuk streaming 4K, cloud gaming, virtual meeting, hingga VR/AR learning," jelas Iswandi dalam kesempatan yang sama.
Perlu dicatat, pengalaman 5G seperti ini tentunya akan berbeda untuk masing-masing pengguna.
Hal ini dipicu oleh banyak faktor, mulai dari wilayah, jarak pengguna dengan BTS, banyaknya obyek yang menghalangi proses transmisi, tingkat kepadatan pengguna lain di suatu area, dan masih banyak lagi.
Optimalkan teknologi NSA
BTS 5G dan performa jaringan 5G Telkomsel di acara 5G Coverage Expansion Bandung yang digelar di Wheels Coffee & Roasters, Bandung, Senin (21/7/2025).
Nah, supaya jaringan 5G bisa optimal, Telkomsel mengandalkan teknologi Non-Standalone (NSA). Dengan teknologi ini, Telkomsel mengandalkan core network 4G sebagai fondasi layanan 5G, lalu menggabungkannya dengan spektrum 5G.
"Teknologi NSA memungkinkan kami mengkombinasikan spektrum 4G dan 5G secara simultan, sehingga bisa menghasilkan bandwidth agregat yang lebih optimal," jelas Indra.
Indra menyebut Telkomsel saat ini memanfaatkan spektrum 2.300 MHz (n40) dengan bandwidth 30 MHz untuk 5G.
Meskipun jauh dari ideal (100 MHz), teknologi NSA memungkinkan bandwidth 5G diperkuat oleh bandwidth 20 MHz yang dimiliki Telkomsel untuk spektrum 4G, terutama untuk fungsi jangkauan (coverage).
Ke depannya, Indra mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengoptimalkan jaringan Hyper 5G untuk memberikan layanan dan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
"Hal ini tentunya akan bergantung dengan nanti adanya penyediaan spektrum baru (dari pemerintah) dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pengoptimalan jaringan 5G," ungkap Indra.
5G Telkomsel kini dan di masa depan
Ilustrasi layanan Hyper 5G Telkomsel.
Secara keseluruhan, layanan 5G Telkomsel saat ini sudah hadir di 56 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia.
Beberapa di antaranya seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Batam, Makassar, Surabaya, Bali, Bandung, Medan, Yogyakarta, Semarang, dan beberapa kota lainnya.
Dalam waktu dekat, Indra menyebut Telkomsel berencana memperluas 5G supaya contiguous di beberapa wilayah, seperti di Medan, Yogyakarta, hingga Semarang.
Adapun prioritas perluasan layanan Hyper 5G ke kota lainnya, lanjut Indra, akan mengikuti pertumbuhan perangkat (handset) 5G yang ada di wilayah tersebut dan kriteria lainnya.
Saat ini, jumlah handset 5G yang terhubung dengan jaringan Telkomsel diklaim sudah mencapai 17 juta handset, dan angka ini, klaim Indra, terus bertambah seiring berjalannya waktu.
"Tentunya ketika kami melakukan investasi (perluasan 5G), jumlah handset di wilayah tersebut juga harus memadai supaya layanannya ada yang pakai" jelas Indra.
Untuk memperluas jaringan 5G, Telkomsel tentunya harus memperbanyak BTS 5G. Sekarang, Indra menyebut jumlah BTS 5G Telkomsel sudah mencapai sekitar 2.800 unit, dan ditargetkan menjadi 5.000 unit pada akhir 2025 mendatang.
Dengan begitu, masyarakat Telkomsel dari berbagai kalangan bisa menikmati layanan Hyper 5G di banyak wilayah Indonesia dengan lancar, cepat, dan contiguous.
"Kami ingin 5G bukan hanya untuk konsumsi, tetapi juga untuk produktivitas. Dari pelajar hingga pengusaha kecil, semua bisa berdaya melalui jaringan ini," pungkas Indra.