Kendaraan Hidrogen di Indonesia: Masih Jauh dari Realita

Mantan Menteri Perhubungan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM), Ignasius Jonan, menilai era kendaraan berbahan bakar hidrogen di Indonesia masih sangat jauh untuk diwujudkan.
Selain harganya yang masih terlampau tinggi, teknologi tersebut dinilai belum siap untuk diadopsi secara massal.
"Ini akan terjadi. Kalau saya masih hidup 20 tahun lagi, mungkin ini bisa datang. Tapi sekarang, saya pikir belum memungkinkan," ujar Jonan dalam diskusi Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) di ICE BSD, Tangerang, Selasa (29/7/2025).
Toyota Crown FCEV tampil di GIIAS 2025
Menurut Jonan, harga kendaraan hidrogen yang ditawarkan saat ini masih belum masuk akal untuk konsumen Indonesia.
Bahkan, jika tersedia di pasar, harganya bisa mencapai 200.000 hingga 300.000 dollar AS, atau setara Rp 3-4 miliar.
“Saya tidak berpikir mobil hidrogen akan muncul dalam waktu dekat. Karena kalau muncul sekarang, jelas belum terjangkau oleh masyarakat,” kata Jonan.
Ia juga menambahkan bahwa belum ada mobil hidrogen dengan harga di bawah 100.000 dollar AS.
“Sekarang itu mustahil. Biayanya bisa mencapai 200.000–300.000 dollar AS,” lanjutnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini belum ada produsen otomotif yang memasarkan kendaraan hidrogen di Indonesia.
Toyota Crown sedan FCEV
Toyota dan Hyundai memang sudah beberapa kali melakukan uji coba mobil hidrogen di dalam negeri melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero), tetapi belum sampai ke tahap komersialisasi.
Menurut Jonan, kendaraan yang lebih masuk akal untuk kondisi Indonesia dalam 20 hingga 25 tahun mendatang adalah mobil dengan teknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).