Sangar! Penampakan Perdana Jet Tempur Rafale Milik Indonesia

TNI Angkatan Udara (TNI AU) terus mempersiapkan diri menyambut kedatangan jet tempur generasi terbaru Rafale. Melalui program Pilot Training Batch 1 dan Organizational Level of Maintenance (OLM) Technical, 16 personel pilihan—terdiri dari 4 penerbang dan 12 teknisi—dikirim ke Prancis untuk mengikuti pelatihan intensif.
Rombongan ini dipimpin oleh Kasiopslat Disops Lanud Supadio, Letkol Pnb Binggi Nobel, M.S.S., yang bertindak sebagai ketua tim. Seluruh peserta dalam kondisi prima dan siap menuntaskan setiap tahapan pelatihan yang telah dirancang.
Fokus Pelatihan untuk Teknisi dan Penerbang
Dilansir dari Instagram resmi TNI AU @militer.udara, dalam program ini, 12 teknisi mendapatkan materi umum serta pelatihan spesialisasi sesuai bidang masing-masing: Vector, Avionic, dan Armament. Proses belajar dilakukan di ruang kelas dan hangar, sebelum dilanjutkan dengan on the job training di skadron operasional di Prancis.
Sementara itu, 4 penerbang mendalami teori sistem dan prosedur pengoperasian Rafale. Mereka juga akan menjalani tahap simulator sebelum masuk ke sesi bina terbang, yang dirancang untuk memastikan penguasaan penuh terhadap manuver dan misi tempur.

VIVA Militer: Jet tempur buatan Prancis, Dassault Rafale
Mulai 20 Agustus mendatang, para penerbang dijadwalkan melanjutkan pelatihan di Pangkalan Udara Saint-Dizier, salah satu markas utama Rafale di Prancis. Pelatihan ini akan berlangsung hingga Desember, meliputi simulasi misi dan latihan terbang penuh.
Tahap ini menjadi penentu kesiapan tempur, memastikan saat Rafale resmi memperkuat TNI AU, para penerbang dan teknisi sudah menguasai setiap aspek operasional pesawat canggih tersebut.
Penampakan Dassault Rafale milik Indonesia
Dalam unggahan TNI AU tersebut, terlihat satu unit jet tempur Dassault Rafale milik Indonesia berada di sebuah hanggar modern di Prancis.
Pesawat dengan nomor ekor T-0301 dan lambang TNI Angkatan Udara ini tampil gagah dengan balutan warna abu-abu khas militer, dilengkapi aksen merah di bagian sayap dan ekor.
Pesawat Rafale ini merupakan salah satu unit dari 42 jet tempur yang telah dipesan Indonesia, dan akan menjadi tulang punggung modernisasi alutsista TNI AU.
Pesawat Rafale pertama dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026. Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara.
Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara-negara anggota NATO. Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh Beyond Visual Range (BVR) METEOR dan MICA. Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2500 peluru/menit.