Atlet Indonesia Kiromal Katibin Tempati Ranking 1 Dunia Panjat Tebing
Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, kini berada di ranking satu dunia nomor speed. Ia berada di atas atlet AS, Samuel Watson.
Melansir dari laman resmi International Federation of Sport Climbing (IFSC), Kiromal Katibin mengoleksi total 4.255 poin dari rangkaian Piala Dunia IFSC dan berbagai kejuaraan internasional.
Sang atlet panjat tebing asal Batang yang pernah dijuluki "Spiderman Indonesia" ini unggul 571 poin atas Sam Watson.
Sam Watson yang merupakan pemegang waktu tercepat nomor speed Olimpiade 2024 silam, berada di posisi kedua dengan 3.684 poin.
Konsistensi menjadi kunci kebangkitan Katibin. Sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2025, ia mencatat satu gelar juara, satu runner-up, dua kali finis ketiga, dan sekali menempati posisi kesembilan.
Medali emas diraihnya di Piala Dunia IFSC Denver, Amerika Serikat, pada 2 Juni lalu.
Adapun posisi ketiga ranking dunia nomor speed ditempati Amir Maimuratov (Kazakhstan) dengan 3.080 poin.
Jianguo Long (China) dan Ryo Omasa (Jepang) melengkapi lima besar, dengan masing-masing mengoleksi 2.852 dan 2.810 poin.
Posisi Veddriq Leonardo
Sementara itu, rekan senegara Katibin sekaligus peraih emas Olimpiade 2024, Veddriq Leonardo tak ada di lima besar.
Veddriq sekarang ini duduk di posisi 12 dunia dengan 1.640 poin. Penurunan peringkat Veddriq disebabkan oleh minimnya partisipasi dalam seri Piala Dunia IFSC.
Atlet panjat tebing Indonesia peraih emas Olimpiade 2024, Veddriq Leonardo, usai menjadi bintang tamu dalam program Rosi di Kompas TV pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Sepanjang 2025 ini, ia hanya ambil bagian dalam empat seri Piala Dunia IFSC dan mendapatkan hasil yang kurang maksimal.
Adapun atlet Indonesia lainnya, Raharjati Nursamsa, mencatat perkembangan positif dengan menembus peringkat delapan besar berbekal 2.310 poin.
Tiga andalan Indonesia di nomor speed panjat tebing ini masih punya peluang menambah poin lewat World Games 2025 di Chengdu, China, yang berlangsung 7–17 Agustus.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
