WAMI Sebut Musik di Nikahan Kena Royalti, Apa Alternatif Hiburannya?

Rencana penerapan royalti musik untuk acara pernikahan oleh Wahana Musik Indonesia (WAMI), memicu banyak pertanyaan dari calon pengantin dan vendor hiburan.
Kebijakan ini, yang mematok biaya dua persen dari total produksi musik, membuat sebagian pihak mencari opsi hiburan lain yang lebih aman dari sisi legalitas.
Opsi musik bebas royalti
CEO Bridestory, Ayunda Wardhani menyarankan pengantin untuk mempertimbangkan musik bebas royalti sebagai hiburan pernikahan.
“Vendor musik pernikahan bisa juga membawakan musik instrumental seperti yang ada di platform music Pixabay atau Epidemic,” ujarnya saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
Meski demikian, vendor tetap perlu berlangganan ke beberapa platform tertentu.
Alternatif lainnya, pengantin bisa mengundang musisi yang membawakan karya ciptaannya sendiri, sehingga tidak dikenai royalti.
“Bagi yang ingin tetap menghadirkan penampilan besar, pilihan istimewa adalah mengundang band favorit melalui wedding planner,” jelas Ayunda.
Hiburan non-musik
Selain itu, Ayunda juga mengungkap sejumlah ide hiburan di luar musik komersial, di antaranya:
- Tari Kontemporer dan Tradisional yang menghadirkan penari profesional dan bisa memberi nuansa budaya atau modern.
- Ballroom Dance yang elegan dan memikat bagi tamu.
- Projection Mapping, yaitu efek visual di backdrop atau dinding venue yang bisa menceritakan kisah cinta pasangan.
- Art Installation dan Photo Booth yang memberikan pengalaman interaktif dan memorable.
Pertunjukan budaya seperti angklung, gamelan, wayang modern, atau musik akustik tradisional juga menjadi pilihan menarik karena biasanya tidak terikat royalti.
Strategi vendor
Di sisi lain, Rich Entertainment selaku vendor hiburan pernikahan mulai menyiapkan alternatif kerja sama langsung dengan musisi atau pencipta lagu.
“Kami gandeng musisi dan penulis lagu aslinya untuk tampil di hari spesial pengantin, sehingga enggak akan kena royalti,” kata Marketing Rich Entertainment, Rani Rahayu, saat ditemui di Jakarta Wedding Fair, di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
Lebih lanjut, Marketing Rich Entertainment Renata Tobing menambahkan, pihak vendor siap menanggung biaya royalti jika resmi diberlakukan.
“Kami tidak akan membebankan kepada pengantin atau musisi kami, itu akan dibebankan ke kami sebagai vendor,” jelasnya.
Kreativitas jadi kunci
Menurut Ayunda, wacana royalti ini mendorong vendor dan pengantin untuk berpikir kreatif untuk tetap menampilkan hiburan di hari spesial.
Tak hanya lewat musik, hiburan lainnya juga bisa mencairkan suasana di hari penting pengantin.
“Yang penting transparansi dan regulasi yang jelas, supaya vendor musik bisa terus berkarya tanpa khawatir melanggar aturan,” tutupnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!