Pasutri di Pemalang Dibunuh Saat Ritual Penggandaan Uang, Pelaku Residivis Pernah Bunuh 9 Orang

penggandaan uang, Pemalang, pasutri dibunuh, dukun penggandaan uang, dukun modus bisa gandakan uang, pembunuhan di pemalang, kopi beracun, dukun modus gandakan uang, Pasutri di Pemalang Dibunuh Saat Ritual Penggandaan Uang, Pelaku Residivis Pernah Bunuh 9 Orang

Misteri kematian pasangan suami istri di Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Polisi memastikan bahwa keduanya tewas akibat racun potasium sianida yang dicampurkan dalam kopi oleh seorang residivis kasus pembunuhan.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (10/8/2025). Pasangan Muhammad Rosikhi (37) dan istrinya, Nur Azizah Turokhmah (34), ditemukan tewas di atas tumpukan batu dekat jembatan Kali Rambut, dalam kondisi tergeletak berdampingan tanpa luka.

Jenazah keduanya pertama kali ditemukan seorang warga yang melintas dan melihat posisi tubuh korban dalam keadaan tak wajar.

Hasil pemeriksaan awal dari tim medis Puskesmas Warungpring menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Johan Widodo, mengatakan, keterangan saksi mengungkap bahwa korban terakhir terlihat sehat saat mampir di warung untuk minum kopi pada malam sebelum ditemukan meninggal.

“Menurut keterangan salah satu saksi, malam sebelumnya (Sabtu, 9/8/2025), pasangan tersebut sempat mampir di sebuah warung dekat jembatan untuk minum kopi,” ujar AKP Johan.

Dibunuh Saat Ritual Penggandaan Uang

Sekitar 10 hari setelah penemuan jenazah, penyelidikan Polda Jawa Tengah mengarah pada seorang pria bernama Ibin (63). Ia ditangkap karena diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap Rosikhi dan Nur Azizah.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, menjelaskan modus yang digunakan pelaku adalah dengan berpura-pura bisa menggandakan uang.

“Tersangka menjalankan modus dengan mengaku bisa menggandakan uang. Korban diminta mengikuti ritual di tempat sepi pada tengah malam,” ujar Dwi.

Dalam ritual tersebut, korban juga diminta meminum kopi yang telah dicampur racun. “Selain ritual, korban juga diminta meminum kopi yang sudah dicampur racun potas,” kata Dwi.

Menurut polisi, korban sempat beberapa kali menagih uang yang dijanjikan bisa digandakan oleh pelaku. Namun, janji itu tak kunjung terbukti.

“Beberapa kali melakukan ritual dan korban menagih kok uangnya tak bisa kembali. Kemudian saat ritual terakhir itulah korban diracun,” jelas Dwi.

Korban tercatat mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta akibat penipuan tersebut.

Sementara itu, efek racun potasium sianida membuat pasangan suami istri itu meninggal dunia kurang dari tiga jam setelah menenggak kopi beracun.

Pelaku Residivis Pembunuhan 9 Orang

penggandaan uang, Pemalang, pasutri dibunuh, dukun penggandaan uang, dukun modus bisa gandakan uang, pembunuhan di pemalang, kopi beracun, dukun modus gandakan uang, Pasutri di Pemalang Dibunuh Saat Ritual Penggandaan Uang, Pelaku Residivis Pernah Bunuh 9 Orang

Warga Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, saat melihat jasad pasangan suami istri yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Minggu (10/8/2025). Pasangan bernama Muhammad Rosikhi (37) dan Nur Azizah Turokhmah (34), warga Desa Datar, Kecamatan Warungpring, ditemukan tergeletak di atas pecahan batu di dekat jembatan Kali Rambut desa setempat.

Fakta mengejutkan lainnya, Ibin ternyata merupakan residivis dengan catatan kriminal berat. Ia pernah membunuh sembilan orang di Tegal dengan modus serupa dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di Nusakambangan. Pelaku bebas pada tahun 2019.

“Residivis kasus serupa, bunuh 9 orang di Tegal,” ungkap Kombes Dwi Subagio.

Selain itu, Ibin juga pernah gagal membunuh seorang pria berinisial AE. Korban selamat setelah menolak kopi racikan pelaku.

“Dia menolak kopi dari tersangka saat ritual,” kata AKP Johan.

AE merasa curiga ketika meminta agar kopi ditukar, namun Ibin menolak dan marah. Keributan pun terjadi hingga berujung perkelahian. Ibin kemudian melarikan diri dan sempat tertabrak mobil.

“Setelah itu tersangka lari dan kakinya tertabrak mobil,” tambah Johan.

Polisi Dalami Aksi Penipuan Berkedok Ritual

Polisi memastikan, modus Ibin dalam setiap kasus pembunuhan yang ia lakukan selalu sama, yakni berpura-pura bisa menggandakan uang dan meminta korban menjalani ritual khusus.

Dalam setiap ritual, kopi menjadi medium yang kemudian dicampuri racun potasium sianida.

“Korban sudah menyetorkan uang Rp 2 juta dan diminta mengikuti ritual di tempat sepi pada tengah malam. Namun saat itu korban justru diracun,” ujar Dwi.

Kepolisian Polda Jawa Tengah kini terus mendalami kasus tersebut, termasuk kemungkinan adanya korban lain dari penipuan sekaligus pembunuhan yang dilakukan Ibin.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul" dan "Misteri Kematian Pasutri di Atas Batu Pemalang Terkuak, Ternyata Diracun Dukun Ibin Pakai Kopi Potas" 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!