Bantah Rumor Kelangkaan, Pramono Anung Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Akhir Oktober

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa stok pangan di ibu kota dalam kondisi aman, cukup hingga akhir Oktober 2025, dan tidak terganggu oleh unjuk rasa yang terjadi baru-baru ini. Pernyataan ini disampaikan untuk menepis rumor kelangkaan pangan yang sempat beredar.
Ketersediaan pangan menjadi salah satu topik utama dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta yang dihadiri oleh pejabat tinggi, termasuk Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri, dan Pangdam Jayakarta Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi.
"Kemarin sempat beredar rumor pangan akan menjadi masalah. Di Jakarta, pangan cukup, bahkan sampai dengan Oktober akhir. Pangan di Jakarta sangat mencukupi," tegas Pramono, Senin (1/9).
Selain itu, Pramono juga melaporkan bahwa proses belajar-mengajar di Jakarta tetap berjalan lancar dengan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di 2.829 sekolah, sementara 2.439 sekolah lainnya tetap melakukan pembelajaran tatap muka (luring), dan 346 sekolah menerapkan sistem hibrida. Kebijakan ini diambil untuk memastikan pendidikan tidak terganggu.
Gubernur juga mengumumkan bahwa 716 korban unjuk rasa telah mendapat perawatan medis dan seluruh biayanya ditanggung penuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Korban-korban tersebut dirujuk ke berbagai rumah sakit dan puskesmas di seluruh wilayah Jakarta, termasuk RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, RSAL Mintohardjo, RSPAD Gatot Soebroto, RS POLRI, RSUD Koja, RSUD Budhi Asih, RS Pelni, dan RS Pusat Pertamina.